Hal itu seperti dijelaskan Dr. dr. Wismandari, Sp.PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes, di laman Kompas.com (8/10/2021).
"Diabetes dan Covid-19 merupakan dua perpaduan yang sangat tidak bagus," terangnya.
dr. Wismandari mengatakan virus SARS-CoV-2, pemicu penyakit Covid-19 mampu merusak sel beta yang terletak di dalam pankreas.
Organ pankreas ini diketahui berfungsi untuk menghasilkan insulin.
Jika insulin berkurang, maka gula darah akan meningkat selama seseorang menderita Covid-19.
Kondisi ini tentu akan berbahaya jika pasien Covid-19 memiliki riwayat diabetes.
Tidak hanya itu, diketahui juga bahwa Covid-19 dapat menyebabkan badai sitokin, yakni sekelompok gejala medis di mana sistem kekebalan tubuh mengalami terlalu banyak peradangan.
Saat badai sitokin pada pasien Covid-19 terjadi, sel tubuh akan mengirim sinyal bahaya akibat adanya virus yang masuk, sehingga sel tersebut membunuh dirinya sendiri.
Ketika pasien Covid-19 mengalami badai sitokin, insulin akan tidak bekerja dengan baik atau terjadinya resistensi insulin yang menyebabkan gula darah meningkat.
Ini adalah kondisi bolak-balik karena resistensi insulin sebabkan gula darah tinggi, sementara gula darah tinggi juga bisa sebabkan resistensi insulin meningkat.
“Itu seperti proses terjadinya ayam dan telur, mana yang duluan,” tambah dr. Wismandari.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar