GridHEALTH.id - Dorce Gamalama dinyatakan wafat karena positif Covid-19.
Hal itu disampaikan langsung oleh sahabatnya sendiri, Hetty Soendjaya, seperti dilansir dari tribunnews.com (16/2/2022).
Menurut Hetty, Dorce mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pertamina Simprug.
"Iya benar tadi jam setengah 8 meninggalnya di rumah sakit Simprug," ujarnya kepada awak media.
Jenazah pembawa acara kondang itu pun langsung dibungkus dengan plastik sesuai protokol penanganan jenazah penderita Covid-19.
Pihak keluarga saat ini belum bisa memastikan di mana proses pemakaman Dorce akan berlangsung.
Sebab proses pemakaman harus dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
"Enggak tahu, belum tahu nanti pihak rumah sakit yang nentuin di mananya. Tolong sampein kepada teman-teman maafin Bunda ya selama ini atas dosanya," kata Hetty.
Sebelum meninggal, Dorce diketahui mengidap beberapa penyakit yang membuatnya harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada 24 Oktober 2021 lalu.
Baca Juga: Penyakit Dorce Gamalama Mulai dari Pertama Kali Ambruk Hingga yang Merenggut Nyawanya
Penyakit tersebut salah satunya adalah diabetes.
Berbicara mengenai diabetes, penyakit ini diketahui dapat memperburuk kondisi pasien Covid-19.
Hal itu seperti dijelaskan Dr. dr. Wismandari, Sp.PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes, di laman Kompas.com (8/10/2021).
"Diabetes dan Covid-19 merupakan dua perpaduan yang sangat tidak bagus," terangnya.
dr. Wismandari mengatakan virus SARS-CoV-2, pemicu penyakit Covid-19 mampu merusak sel beta yang terletak di dalam pankreas.
Organ pankreas ini diketahui berfungsi untuk menghasilkan insulin.
Jika insulin berkurang, maka gula darah akan meningkat selama seseorang menderita Covid-19.
Kondisi ini tentu akan berbahaya jika pasien Covid-19 memiliki riwayat diabetes.
Tidak hanya itu, diketahui juga bahwa Covid-19 dapat menyebabkan badai sitokin, yakni sekelompok gejala medis di mana sistem kekebalan tubuh mengalami terlalu banyak peradangan.
Saat badai sitokin pada pasien Covid-19 terjadi, sel tubuh akan mengirim sinyal bahaya akibat adanya virus yang masuk, sehingga sel tersebut membunuh dirinya sendiri.
Ketika pasien Covid-19 mengalami badai sitokin, insulin akan tidak bekerja dengan baik atau terjadinya resistensi insulin yang menyebabkan gula darah meningkat.
Ini adalah kondisi bolak-balik karena resistensi insulin sebabkan gula darah tinggi, sementara gula darah tinggi juga bisa sebabkan resistensi insulin meningkat.
“Itu seperti proses terjadinya ayam dan telur, mana yang duluan,” tambah dr. Wismandari.
Lebih lanjut lagi, ketika gula darah meningkat, peradangan pada tubuh akan terjadi dan memperburuk infeksi Covid-19 yang dialami pasien.
Pada akhirnya, saat gula darah tinggi, kerusakan pembuluh darah yang memicu penyumbatan di pembuluh darah atau trombosis kemungkinan terjadi.
Itu lah mengapa tidak jarang pasien Covid-19 mengalami serangan jantung atau stroke yang berakibat fatal, seperti kerusakan organ tubuh pada pasien Covid-19 dengan diabetes.
"Makanya hasil lab-nya lebih berantakan dibanding orang yang tidak diabetes," tegas dr. Wismandari.
Baca Juga: Siapkan Kafan dan Tanah Makam, Dorce Gamalama Kini Curhat Minta Jadi Sopir Pribadi Raffi Ahmad
Adapun beberapa kaitan berbahaya lain antara penyakit diabetes dan Covid-19, di antaranya, yakni.
1. Tingkatkan risiko kematian sebesar 86 %.
2. Tingkatkan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) atau komplikasi yang buruk pada paru sebanyak 53 %.
3. Peningkatan cedera ginjal akut sebanyak 88 %.
4. Sebanyak 76 % meningkatkan risiko serangan jantung.(*)
Baca Juga: Viral Setelah Dijenguk Sule, Dorce Gamalama Ceritakan Penyakitnya yang Membuatnya Seperti Saat Ini.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar