GridHEALTH.id - Dua perusahaan vaksin besar dunia saat pandemi Covid-19 sukses mengembangkan vaksin terbarukan.
Vaksin dari kedua perusahan tersebut berbeda dengan vaksin tradisional.
Moderna dan Pfizer menggunakan materi genetik untuk menghasilkan respons imun.
Hasilnya telah membuka mata dunia penelitian dan potensi penggunaan medis yang jauh dari jangkauan vaksin tradisional.
Terbukti saat pandemi Covid-19 ini, dua vaksin virus corona paling sukses yang dikembangkan di AS – vaksin Pfizer dan Moderna – keduanya adalah vaksin mRNA.
Untuk diketahui, vaksin asam nukleat didasarkan pada gagasan bahwa DNA membuat RNA dan kemudian RNA membuat protein.
Untuk protein apa pun, begitu diketahui urutan atau kode genetik, kita dapat merancang molekul mRNA atau DNA yang mendorong sel-sel seseorang untuk mulai membuatnya.
Kebanyakan vaksin menginduksi respon antibodi. Antibodi adalah mekanisme kekebalan utama yang memblokir infeksi.
Saat kami mulai mempelajari vaksin asam nukleat, menurut Deborah Fuller adalah ahli mikrobiologi di University of Washington yang telah mempelajari vaksin genetik selama lebih dari 20 tahun, "kami menemukan bahwa vaksin ini diekspresikan di dalam sel kami, vaksin ini juga sangat efektif dalam menginduksi respons sel T," dilansir dari farmasetika.com (7/2/2022).
Baca Juga: 3 Tanda Awal Infeksi Covid-19 yang Sering Kali Terbaikan, Sebelum Gejala Spesifik Muncul
Nah, karena hal inilah, penemuan ini benar-benar mendorong pemikiran tambahan tentang bagaimana para peneliti dapat menggunakan vaksin asam nukleat tidak hanya untuk penyakit menular, tetapi juga untuk imunoterapi untuk mengobati kanker dan penyakit menular kronis – seperti HIV, hepatitis B dan herpes – serta gangguan autoimun dan bahkan untuk terapi gen.
Vaksin Baru dengan Teknologi Vaksin Covid-19
Moderna Inc mengatakan sedang mengembangkan tiga vaksin baru berdasarkan teknologi yang sama untuk suntikan Covid-19, yakni messenger RNA (mRNA).
Salah satu vaksin tersebut untuk Virus Herpes-zoster atau cacar api.
Vaksin Herpes-zoster buatan Moderna saat ini, sedang dikembangkan untuk menargetkan Virus Varicella-zoster atau cacar air terlebih dahulu.
Moderna juga mengembangkan vaksin kanker dan suntikan terhadap Virus Herpes-simplex-2 yang menyebabkan herpes genital atau penyakit menular seksual.
Keberhasilan Vaksin Covid-19 berdasarkan teknologi mRNA dari Moderna dan pesaingnya Pfizer, telah mendorong upaya untuk menggunakan teknologi baru dalam vaksin dan terapi lain.
Cara Vaksin Mengatasi Kanker dan Penyakit menular kronis
Respon sel T sangat penting untuk mengidentifikasi sel yang terinfeksi penyakit kronis dan sel kanker yang menyimpang.
Baca Juga: Supaya Gejala Asma Tidak Kambuh, Hindari Penyebab dan 9 Pemicunya Ini
Mereka juga memainkan peran besar dalam menghilangkan sel-sel ini dari tubuh.
Ketika sel menjadi kanker, ia mulai memproduksi neoantigen.
Dalam kasus normal, sistem kekebalan mendeteksi neoantigen ini, mengenali ada sesuatu yang salah dengan sel dan menghilangkannya.
Alasan beberapa orang terkena tumor adalah karena sistem kekebalan mereka tidak cukup mampu menghilangkan sel tumor, sehingga sel-sel tersebut berkembang biak.
Dengan vaksin mRNA atau DNA, tujuannya adalah untuk membuat tubuh seseorang lebih mampu mengenali neoantigen yang sangat spesifik yang telah dihasilkan sel kanker.
Jika sistem kekebalan Anda dapat mengenali dan melihatnya dengan lebih baik, itu akan menyerang sel kanker dan menghilangkannya dari tubuh.
Strategi yang sama dapat diterapkan untuk menghilangkan infeksi kronis seperti HIV, hepatitis B dan herpes.
Virus ini menginfeksi tubuh manusia dan tinggal di dalam tubuh selamanya kecuali sistem kekebalan menghilangkannya.
Mirip dengan cara vaksin asam nukleat dapat melatih sistem kekebalan untuk menghilangkan sel kanker, vaksin dapat digunakan untuk melatih sel kekebalan kita untuk mengenali dan menghilangkan sel yang terinfeksi secara kronis.
Baca Juga: Masker Ganda atau Masker N95, Ini Jenis Masker Handal Menangkal Omicron Rekomendasi Dokter
Untuk diketahui, saat ini, ada sejumlah uji klinis mRNA yang sedang berlangsung untuk pengobatan melanoma, kanker prostat, kanker ovarium, kanker payudara, leukemia, glioblastoma, dan lainnya, dan ada beberapa hasil yang menjanjikan.
Moderna baru-baru ini mengumumkan hasil yang menjanjikan dengan uji coba fase 1 menggunakan mRNA untuk mengobati tumor padat dan limfoma
Ada juga banyak percobaan yang sedang berlangsung melihat vaksin DNA kanker, karena vaksin DNA sangat efektif dalam menginduksi respon sel T.
Sebuah perusahaan bernama Inovio baru-baru ini menunjukkan dampak yang signifikan terhadap kanker serviks yang disebabkan oleh virus papiloma manusia pada wanita menggunakan vaksin DNA.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetanuan kesehatan sudah semakin maju pesat.(*)
Baca Juga: Lidah Terasa Pahit saat Sakit, Ketahui Penyebabnya dan Makanan yang Tepat Dikonsumsi
Source | : | Farmasetika-vaksin,Kontan-vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar