Berdasarkan data klinis terbaru dari Darolutamide, senyawa tersebut sedang diperiksa dalam suatu program pengembangan yang luas dengan 3 studi klinis besar yang sedang berlangsung maupun direncanakan, untuk mengetahui potensinya dalam spektrum kanker prostat yang luas.
Di tengah data positif dari uji coba ARASENS Fase III, Bayer baru-baru ini menaikkan ekspektasi penjualan puncak untuk Darolutamide hingga melebihi €3 miliar.
Penggunaan Radium-223 Dichloride dalam mCRPC dieksplorasi dalam tiga studi Fase III tambahan.
Dengan produk ini serta senyawa tambahan yang sedang dikembangkan, Bayer bermaksud memberikan perawatan yang memperpanjang umur pasien kanker prostat pada berbagai stadium dan memungkinkan mereka untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari sehingga mereka dapat hidup lebih lama dan lebih baik.
Pada saat yang sama, Bayer terus berinvestasi di bidang-bidang yang memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan tambahan yang tidak terpenuhi pada kanker, termasuk targeted radiofarmasi, terapi alfa yang ditargetkan secara khusus, imuno-onkologi generasi berikutnya, termasuk terapi sel onkologi, serta pendekatan onkologi molekuler yang presisi.
Baca Juga: Sehat Buat Fisik, Mental, dan Kantong Begini Gaya Hidup Hemat Dampak Positif Pandemi Covid-19
Menggabungkan keahlian Bayer dalam molekul kecil dengan platform teknologi chemoproteomics yang baru-baru ini diakuisisi dari Vividion memungkinkan perusahaan untuk membuka target onkologi yang secara tradisional tidak dapat diobati demi mendorong penjualan di masa depan.
Inovasi eksternal akan terus memainkan peran penting dalam pertumbuhan penjualan yang dapat membantu memposisikan perusahaan untuk menjadi pemimpin pada segmen utama pasar onkologi di masa depan.
“Dengan pengobatan kanker prostat kami yang berbeda, Darolutamide, yang telah menunjukkan manfaat klinis yang kuat dalam 2 studi besar Tahap III pada kanker prostat dan memiliki program pengembangan luas yang sedang berlangsung di berbagai tahap penyakit lainnya, kami sekarang meletakkan dasar untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan dan menjadi 10 perusahaan onkologi teratas pada tahun 2030,” kata Robert LaCaze, anggota Komite Eksekutif Divisi Pharmaceuticals dan Kepala Unit Bisnis Strategis Onkologi di Bayer.
“Selain itu, kami telah memperluas pendekatan kami dengan beberapa platform baru, dan meluncurkan pengobatan onkologi presisi yaitu Larotrectinib. Dengan 6 produk di 10 indikasi, Bayer hari ini sudah memberikan perawatan baru untuk pasien kanker yang membutuhkan pilihan pengobatan yang lebih baik. Dengan rekam jejak kami dalam mengembangkan dan meluncurkan produk onkologi inovatif dan pipeline yang kokoh, kami yakin bahwa kami memiliki semua yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.”(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar