Pada masa kanak-kanak tinggi anak yang stunting akan lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
Kondisi seperti ini disinyalir juga tetap terjadi ketika anak tumbuh dewasa. Postur tubuhnya akan nampak berbeda dibadingkan dengan orang seusianya.
3. Kemampuan kognitif menurun
Stunting yang tidak ditangani, tak hanya berdampak pada postur tubuh anak. Namun, juga perkembangan otaknnya.
Kondisi seperti ini, dapat membuat anak stunting memiliki kemampuan kognitif yang rendah dan merasa sulit mengikuti pelajaran di sekolah.
Alhasil, mereka akan sulit untuk belajar dan terdapat kemungkinan untuk putus sekolah.
4. Berisiko penyakit non-infeksi
Baca Juga: Orangtua Perlu Tahu, Ini 6 Hal Penyebab Stunting pada Anak-anak
Terdapat beberapa penyakit non-infeksi yang dapat menyerang anak stunting ketika dia sudah dewasa, di antaranya obesitas, penyakit jantung, ataupun tekanan darah tinggi.
Meningkatnya risiko penyakit-penyakit tersebut, dipercaya karena stunting menyebabkan gangguan metabolisme pada anak.
Sistem imunitas anak yang terkena stunting pun diketahui lebih lemah, jika dibandingkan dengan sehat.
5. Mempengaruhi kapasitas kerja
Kesulitan belajar dan fokus ketika bersekolah, juga akan berdampak besar saat seorang anak tumbuh dewasa.
Stunting dapat menyebabkan terciptanya kualitas sumber daya manusia yang rendah pada usia-usia produktif.
Baca Juga: Stunting Merugikan Anak juga Bangsa dan Negara, Begitu juga Obesitas
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar