Dari hasil penelitian itu, mereka menemukan kalau ukuran otak para partisipan mengecil antara 0,2 dan 2%.
Mereka juga kehilangan materi abu-abu di area yang terkait dengan penciuman dan memori, serta penyintas Covid-19 yang baru sembuh merasa sulit untuk melakukan tugas yang kompleks.
Baca Juga: Baru Teridentifikasi, Waspada 4 Faktor Penyebab Long Covid-19 Baru
“Perlu kita ingat bahwa otak itu bisa menyembuhkan dirinya sendiri, jadi ada kemungkinan, seiring waktu, efek berbahaya dari infeksi akan berkurang,” jelas Prof Douaud.
Tidak diketahui apakah kondisi seperti ini akan terjadi pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dari setiap varian.
Karena, studi dilakukan saat hanya ada Covid-19 varian original dan Alpha. Di mana gejala utama infeksi adalah kehilangan indera penciuman dan perasa.
Namun, jumlah orang yang terinfeksi dengan varian Omicron dan melaporkan memiliki gejala tersebut, jumlah turun secara drastis.
Baca Juga: Long Covid-19 Akibat Omicron Jarang Terjadi Pada Orang yang Telah Divaksinasi Lengkap, Studi
Pakar penyakit menular Amerika Serikat dr Anthony Fauci mengatakan, bahwa ada kemungkinan terjadi long Covid-19, terlepas dari variannya.
Long Covid-19 merupakan istilah untuk menggambarkan gejala infeksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, setelah dinyatakan sembuh.
“Long Covid-19 bisa terjadi apa pun varian virusnya. Tidak ada bukti bahwa ada perbedaan antara Delta atau Beta atau sekarang Omicron,” ujarnya, dikutip dari Healthline, Selasa (08/03/2022).
Source | : | Healthline,BBC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar