Pria yang mengalami balanitis juga bisa merasa gatal dan iritasi.
Gejala ini dapat terjadi di bawah kulup dalam beberapa hari setelah melakukan hubungan intim.
Senggama tanpa pelindung, kebersihan yang buruk, alergi, dan bahan kimia iritan dapat meningkatkan risiko balanitis.
Balanitis juga bisa diderita pria saat ia melakukan hubungan seks dengan wanita yang menderita sariawan vagina.
Demi pencegahan, cucilah penis setelah melakukan hubungan intim.
6. Infeksi menular seksual (IMS)
Dalam beberapa kasus, penis yang sakit atau teriritasi dapat mengindikasikan infeksi menular seksual (IMS).
Baca Juga: Produsen Vaksin Merah Putih Digugat ke Pengadilan, Ini 5 Fakta Mengenai Vaksin Besutan Biotis
Beberapa IMS yang umum termasuk herpes genital, klamidia, gonore, dan sifilis.
Gejala IMS lainnya pada penis dapat meliputi, sensasi gatal atau terbakar di penis, atau pun keluarnya cairan dari penis.
Ada pula gejala nyeri panggul, serta luka, lecet, atau benjolan di sekitar penis, anus, atau mulut.
Selain itu, mungkin juga ada gejala nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, serta menjadi sering buang air kecil.
7. Infeksi saluran kemih (ISK)
Jika bakteri dari sistem pencernaan mencapai saluran kemih, bakteri ini dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih atau ISK.
Infeksi ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada penis.
Gejala ISK dapat meliputi nyeri di perut bagian bawah, area panggul, dan punggung bawah.
Lalu, sering buang air kecil dan tak bisa menahan rasa ingin kencing.
Baca Juga: Healthy Move, Lawan Obesitas dengan Olahraga Rutin Setiap Hari
Ada pula sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
Urine yang keruh dan bau yang tak sedap bisa pula menjadi penanda infeksi ini.(*)
Baca Juga: Keuntungan yang Didapat Saat Bercinta Menggunakan Tantra Chair
Source | : | Medicalnewstoday,Medicinenet |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar