GridHEALTH.id - Seks anal memang jadi salah satu aktivitas seksual yang cukup populer di kalangan orang dewasa.
Meski banyak pasangan yang melakukannya, seks anal rupanya memiliki risiko yang tidak bisa disepelekan.
Diketahui seks anal sendiri adalah istilah yang digunakan untuk setiap aktivitas seksual yang melibatkan anus.
Menurut laman WebMD (20/10/2021), anus penuh dengan ujung saraf, membuatnya sangat sensitif, dan banyak orang menganggap seks anal menyenangkan.
Meski begitu, aktivitas ini memiliki sejumlah risiko kesehatan.
Bahkan tak sedikit ahli yang menyebut seks anal sebagai aktivitas seksual paling berisiko.
Dimana area yang paling terdampak oleh seks anal ini tentu berhubungan dengan anus dan rektum.
Lantas apa saja risiko yangbisa didapat dari seks anal ini?
Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Berani Mencoba Posisi Baru, Cara Seks di Usia Lansia Tetap Membara!
Melansir laman Medical News Today (6/3/2019), ada 5 risiko yang bisa didapat suatu pasangan ketika melakukan seks anal, seperti:
1. Meningkatkan risiko infeksi bakteri
Anus tidak memiliki sel-sel yang menciptakan pelumas alami seperti yang dimiliki vagina.
Lapisan rektum juga lebih tipis dari pada vagina.
Kurangnya pelumasan dan jaringan yang lebih tipis meningkatkan risiko robekan di anus akibat gesekan seks anal.
Karena tinja yang secara alami mengandung bakteri melewati rektum dan anus saat keluar dari tubuh, bakteri berpotensi menyerang kulit melalui air mata ini.
Ini meningkatkan risiko abses dubur, infeksi kulit dalam yang biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
2. Peningkatan risiko infeksi menular seksual (IMS)
Karena seks anal dapat menyebabkan infeksi bakteri, itu juga dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS).
Baca Juga: Perubahan Alami Pada Tubuh Bukan Penghalang Melakukan Seks di Usia Lansia
Misalnya, karena kulit lebih mudah robek saat melakukan seks anal daripada saat melakukan seks vaginal, maka ada peluang lebih besar untuk menyebarkan IMS.
Contohnya termasuk klamidia, gonore, hepatitis, HIV, dan herpes.
Ini bisa menjadi kondisi jangka panjang, karena banyak IMS tidak dapat disembuhkan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), "seks anal adalah perilaku seksual berisiko tertinggi untuk penularan HIV" dibandingkan dengan bentuk seks lain, seperti seks vaginal atau oral.
Dalam seks anal reseptif, atau bottoming, HIV 13 kali lebih mungkin menginfeksi pasangan bawah daripada pasangan insertif.
3. Memperburuk kondisi wasir
Wasir adalah area pembuluh darah di dalam dan di luar rektum yang dapat menyebabkan gatal, sedikit berdarah, dan terkadang nyeri.
Meskipun wasir bisa menjadi tidak menyenangkan dan menyakitkan, mereka mudah diobati dan sangat dapat dicegah.
Seks anal bisa mengiritasi wasir yang ada bagi sebagian orang.
Namun, seks anal itu sendiri tidak mungkin menyebabkan wasir jika seseorang belum memilikinya.
4. Menyebabkan kehamilan
Mitos yang umum adalah bahwa seorang wanita tidak bisa hamil karena berhubungan seks anal.
Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena air mani bisa saja masuk ke dalam vagina setelah melakukan seks anal.
Meskipun kejadian ini tidak mungkin, tapi itu bisa terjadi.
Baca Juga: Seks Teratur Dilakukan 11 Manfaat Ini Didapatkan, Salah Satunya Penting di Masa Pandemi
5. Peningkatan risiko fistula, komplikasi yang jarang terjadi
Dalam kasus yang sangat jarang, ada kemungkinan robekan pada lapisan anus atau rektum dapat tumbuh lebih besar.
Dokter menyebutnya retakan atau robekan besar.
Terkadang, robekan ini begitu besar sehingga melampaui usus ke bagian tubuh lainnya.
Dokter menyebutnya fistula.
Fistula bisa menjadi situasi medis darurat karena memungkinkan tinja dari usus pergi ke tempat lain di tubuh.
Karena tinja secara alami mengandung sejumlah besar bakteri, memiliki fistula dapat membawa bakteri ke bagian lain dari tubuh, yang menyebabkan infeksi dan kerusakan.
Dokter biasanya menyarankan operasi untuk memperbaiki fistula.
Sekali lagi, ini adalah komplikasi yang jarang terjadi tetapi potensial dari seks anal.
Untuk alasan ini, penting untuk menggunakan pelumasan yang tepat dan menghentikan seks anal jika terjadi rasa sakit.(*)
Baca Juga: 5 Penyebab Wanita Tak Mendapatkan Kepuasan Seks, dan Cara Mengatasinya
Source | : | Webmd,Medicalnewstoday |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar