GridHEALTH.id - Osteomielitis adalah peradangan atau pembengkakan jaringan tulang yang biasanya akibat infeksi.
Melansir laman mayoclinic.org (14/11/2021), infeksi rulang ini dapat mencapai tulang dengan melakukan perjalanan melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan terdekat.
Infeksi tulang juga dapat dimulai di tulang itu sendiri jika cedera membuat tulang terkena kuman.
Sebagian besar kasus osteomielitis disebabkan oleh bakteri staphylococcus, yakni jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung orang yang sehat sekalipun.
Bakteri tersebut dapat masuk ke tulang dengan berbagai cara, diantaranya seperti:
- Aliran darah
Kuman di bagian lain dari tubuh, misalnya, di paru-paru dari pneumonia atau di kandung kemih dari infeksi saluran kemih, dapat melakukan perjalanan melalui aliran darah ke tempat yang lemah di tulang.
- Cedera
Luka tusukan yang parah dapat membawa kuman jauh ke dalam tubuh.
Baca Juga: Gejala Kanker Tulang Sarkoma Ewing, Paling Banyak Serang Anak Laki-laki
Jika cedera seperti itu terinfeksi, kuman dapat menyebar ke tulang di dekatnya.
Kuman juga dapat masuk ke dalam tubuh jika kita mengalami patah tulang yang sangat parah sehingga sebagian mencuat melalui kulit.
- Prosedur operasi
Kontaminasi langsung dengan kuman dapat terjadi selama operasi untuk mengganti sendi atau memperbaiki patah tulang.
Perlu diketaahui osteomielitis dapat menyebabkan pembengkakan sumsum tulang, jaringan lunak di dalam tulang yang menyakitkan.
Tanpa pengobatan, pembengkakan akibat infeksi tulang ini dapat memotong suplai darah ke tulang, menyebabkan tulang mati.
Osteomielitis dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia dan jenis kelamin.
Namun anak-anak di bawah 3 tahun, orang tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang serius lebih rentan terhadap kondisi tersebut.
Menurut laman my.clevelandclinic.org (1/12/2021), seseorang lebih berisiko terkena osteomielitis jika memiliki kondisi berikut:
Baca Juga: Jenis-jenis Kanker Tulang dari yang Paling Umum Hingga Langka
1. Sendi buatan, seperti penggantian pinggul.
2. Infeksi darah atau kondisi seperti anemia sel sabit.
3. Diabetes, terutama ulkus kaki terkait diabetes.
4. Implan logam di tulang, seperti sekrup.
5. Luka tekan (luka baring).
6. Tulang patah atau operasi tulang baru-baru ini.
7. Cedera atau luka traumatis.
8. Sistem kekebalan tubuh yang lemah.(*)
Baca Juga: 6 Manfaat Rutin Makan Buah Sawo, Salah Satunya Bisa Menguatkan Tulang
Source | : | Mayoclinic.org,My.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar