GridHEALTH.id - Risiko serangan stroke dan jantung di pagi hari bukan untuk menakut-nakuti dan mengada-ada.
Kejadiannya cukup banyak, tapi sayang banyak yang tidak menyadarinya.
Orang baru kembali mencari tahu mengenai serangan stroke dan jantung di pagi hari setelah berita istri Justin Bieber mengalaminya ramai.
penelitian yang dilakukan para ahli dari Mayo Clinic, Rochester, telah mempelaraji mengenai hal ini.
Hasilnya, berdasarkan pengamatan terhadap 124 pasien antara bulan Februari 1995 sampai Agustus 2009, risiko penyumbatan pembuluh darah tercatat paling tinggi pada pukul 7 pagi dan paling rendah pada pukul 8 malam.
Mengenai serangan stroke dan jantung yang banyak terjadi di pagi hari, beberapa penelitian menemukan kaitan kasus ini dengan tingginya tekanan darah ketika bangun pagi atau yang sering disebut sebagai morning surge.
Asal tahu saja, serangan jantung pada pagi hari dapat memicu kerusakan lebih banyak pada jantung ketimbang yang terjadi di waktu lain.
Pun, morning surge juga dikaitkan dengan kasus stroke yang banyak pula terjadi saat pagi, yaitu antara pukul 6 pagi dan tengah hari.
Morning Surge
Baca Juga: Ternyata Hanya Segini Keganasan Deltacron, Kombinasi Varian Delta dan Omicron
Istilah morning surge mungkin masih jarang kita ketahui.
Menurut dr. Sanggap Indra Sitompul, Sp.JP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Primaya Hospital Betang Pambelum, tekanan darah umumnya turun saat tidur seiring dengan turunnya hormon stres.
Sesaat sebelum bangun, kadarnya akan perlahan kembali ke titik semula karena otak melepaskan hormon stres ke aliran darah.
Level tekanan darah biasanya mencapai puncaknya pada tengah hari.
Menjelang petang, tekanan darah akan menurun lagi. Itu siklus normal tekanan darah pada setiap orang.
Namun ada kemungkinan terjadi abnormalitas pada pola tekanan darah itu.
Salah satunya adalah morning surge atau morning hypertension, yakni kondisi ketika tekanan darah meningkat melebihi batas normal pada pagi hari saat bangun.
Kondisi itu bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan kerusakan otak.
Bukan hanya orang dengan tekanan darah tinggi yang berisiko mengalami morning surge.
Baca Juga: Siap-siap Vaksin Covid-19 Dosis ke 4, Pfizer Telah Mengimbau, Indonesia Belum Ada Niatan
Mereka yang tekanan darahnya terkontrol juga bisa terkena morning surge hingga serangan jantung.
Untuk mengetahui adanya morning surge, ukur tekanan darah ketika bangun pagi hari dan sesaat sebelum tidur malam.
Morning surge terjadi jika rata-rata tekanan darah pada pagi dan malam kurang dari 135 mmHg serta perbedaan tekanan darah pada pagi dan malam sekitar 15-20 mmHg.
Ciri-Ciri Serangan Jantung di Pagi Hari
Serangan jantung pada pagi hari berpotensi fatal karena terjadi tiba-tiba dan sering kali tak bisa mendapat pertolongan segera.
Terdapat beberapa ciri serangan jantung saat pagi hari yang membutuhkan perhatian:
* Sakit kepala parah
* Dada terasa sakit atau nyeri seperti tertekan atau diremas
* Kesemutan pada lengan hingga wajah
* Kelelahan ekstrem
* Berkeringat
* Susah bernapas/sesak napas
* Sakit perut/mual
* Kehilangan kesadaran.
Nah, bila merasakan gejala tersebut, segera cari pertolongan.
Jika merasa memiliki faktor risiko penyakit jantung, Anda harus lebih memperhatikan potensi serangan jantung saat pagi. Khususnya bagi yang memiliki tekanan darah tinggi.
Bekali diri dengan alat pengukur tekanan darah manual guna mengontrol levelnya selalu di batas aman setiap hari.
Kapan Harus ke Dokter Jantung?
Baca Juga: Khasiat Air Seduhan Biji Rambutan Sebagai Obat Alami Diabetes, Cukup 2 Kali Sehari Secara Rutin
Kita dapat mengurangi risiko serangan jantung dengan perbaikan gaya hidup.
Pemeriksaan oleh dokter spesialis jantung juga penting untuk deteksi dini. Orang dengan tekanan darah tinggi sebaiknya rutin menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai dengan anjuran dokter, termasuk untuk mengecek kondisi jantungnya.
Jika merasa mengalami morning surge, sebaiknya tidak menunda untuk pergi ke dokter jantung.
Bawalah hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan mandiri di rumah saat ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna menegakkan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat.
Penyakit jantung adalah masalah serius yang membutuhkan tindakan secepatnya dan sedini mungkin. Segera datangi dokter bila memiliki faktor risiko serangan jantung.
Makin dini pemeriksaan, makin besar peluang pemulihan. Jangan tunggu sampai terkena serangan jantung.(*)
Baca Juga: Waspada 5 Gejala Umum Osteoporosis, Salah Satunya Sakit Punggung
Source | : | Primayahospital-morningsurge |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar