Para peneliti menyebutnya sebagai varian siluman. Yang lebih gawat lagi, varian siluman tersebut ternyata juga punya sekitar 20 mutasi yang berbeda dari Omicron.
Hal ini memberikan kesimpulan bahwa Son of Omicron bukan hanya satu sub-varian Omicron saja.
Lebih dari itu, BA.2 ini punya beragam jenis sehingga para peneliti bakal semakin sulit untuk melacak sifat, sekaligus menentukan tingkat agresivitasnya.
Tidak Sejinak Omicron
Omicron terkenal sebagai varian paling ‘jinak’ dari semua jenis Covid-19. Namun tampaknya mutasi yang menghasilkan BA.2 harus menjadi perhatian banyak orang.
Meski masih turunan dari Omicron, peneliti mulai mewanti-wanti bahwa Son of Omicron bisa memicu gejala yang lebih parah.
Bahkan bisa menyaingi Covid-19 generasi awal, termasuk Delta.
Baca Juga: Ada 5 Nutrisi yang Harus Didapatkan Anak, Jika Tidak Anak Akan Mengalami 4 Hal Ini
Selain itu, perlu jadi catatan pula bahwa BA.2 dicurigai akan lebih kebal terhadap pengobatan untuk virus Corona, seperti antibodi monoklonal atau penggunaan sotrovimab.
Melansir Times of India, beberapa gejala awal dari Son of Omicron adalah munculnya rasa pusing dan kelelahan.
Dua gejala ini muncul di awal infeksi, tepatnya 2-3 hari. Waspada juga bahwa varian ini bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh.
Gejala berikutnya yang akan muncul dan menyertai infeksi Son of Omicron adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, rasa lelah yang amat sangat, nyeri otot, hingga meningkatnya detak jantung.
Source | : | The Sun,GSILab-omicron siluman,Republika-sonofomicron |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar