Ahli epidemiologi bahkan memperingatkan BA.2 yang dijuluki "Son of Omicron" alias "Stealth Omicron" memiliki daya tular yang hampir setara dengan penyakit paling menular di dunia.
"Omicron BA.2 sekitar 1,4 kali lebih menular dibandingkan BA.1. Angka reproduksi (R0) untuk BA.1 adalah sekitar 8.2, membuat R0 untuk BA.2 sekitar 12," ungkap ahli epidemiologi Profesor Andrian Esterman, seperti dilansir The Sun (15/3/2022).
Berdasarkan angka ini, Prof Esterman mengatakan, daya tular BA.2 bisa dikatakan hampir mendekati daya tular penyakit paling menular di dunia, yaitu campak.
Hanya butuh waktu sekitar 15 menit bersama penderita campak untuk memicu terjadinya penularan.
Saat ini, campak sudah menjadi penyakit yang terkendali karena vaksinasi.
Baca Juga: Cara Gargling yang Tepat Supaya Hasilnya Maksimal, 3T Kuncinya
Akan tetapi, sebelum vaksin campak dikembangkan, campak merupakan masalah kesehatan dunia yang menyebabkan jutaan kematian pada era 1980-an.
Berkaitan dengan Covid-19, saat ini beberapa negara sedang menghadapi peningkatan kasus Covid-19 di tengah gelombang omicron.
Akan tetapi, ahli menilai peningkatan ini bukan semata-mata hanya karena daya tular varian omicron.
Ahli menilai ada faktor-faktor lain yang juga turut berkontribusi pada meningkatnya kembali kasus Covid-19.
Salah satu di antaranya adalah pelonggaran restriksi dan protokol kesehatan.
Untuk diketahui sebagai peringatan, son of Omicron kasusnya sudah ada di Indonesia.
Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Menkes.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 yang disebut sebagai 'Omicron siluman' atau juga 'Son of Omicron' telah mendominasi di wilayah Indonesia.
"Hasil genome terakhir dalam dua bulan lebih kita sudah melakukan 8.032 genome di akhir BA.2 sudah dominan di Indonesia," kata Budi jumpa pers secara virtual, Senin (14/3).(*)
Source | : | The Sun,GSILab-omicron siluman,Republika-sonofomicron |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar