Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi makanan seperti telur, daging sapi, ayam, kacang-kacangan, ataupun biji-bijian.
2. Tidak mengonsumsi suplemen penambah darah
Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Tubuh menggunakan zat besi untuk menghasilkan hemoglobin, protein dalam darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Nah, saat hamil, kebutuhan zat besi ibu meningkat menjadi 800 mg, 300 mg untuk janin dan sisanya untuk menambah masa hemoglobin maternal, dilansir dari promkes.kemkes.go.id.
Selain dari makanan seperti daging merah, kacang-kacangan, sayuran hijau, atau hati, ibu juga perlu mendapat tambahan zat besi dari suplemen.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan ibu hamil anemia dan jika tidak ditangani, muncul kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan stunting.
Baca Juga: Siklus Pertumbuhan Rambut Bayi di Dalam Rahim, Konsumsi 4 Makanan Ini Selama Hamil, Supaya Lebat
3. Sanitasi buruk
Sanitasi di lingkungan rumah yang buruk atau kurang bersih, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
Sanitasi yang buruk membuat sistem imun tubuh ibu berusaha keras untuk melawan kuman penyebab penyakit, sehingga perbaikan gizi pun terbaikan.
4. Jarang periksa kandungan
Source | : | sehatnegeriku.kemkes.go.id,promkes.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar