Periksa ke dokter merupakan cara untuk memastikan apakah anak kekurangan asupan gizi atau tidak. Karena berat badan tidak bisa dijadikan parameter satu-satunya.
2. Sulit fokus
Anak-anak memang terkadang sulit fokus terhadap hal yang sedang dilakukannya dan cepat merasa bosan.
Akan tetapi, kesulitan fokus yang berlangsung lama dapat meningkatkan kelelahan dan komplikasi kognitif. Penyebab utama dari perilaku disorientasi ini biasanya terkait dengan nutrisi.
3. Makan lebih sedikit
Perhatikan bagaimana perilaku anak ketika sedang makan. Jika mereka hanya mengigit atau bermain dengan makanannya, risiko kurang gizi perlu diwaspadai.
Jika makanan favorit menjadi tidak menarik untuknya atau pada saat waktu makan anak sering bilang “tidak lapar”, maka ini harus diwaspadai.
Baca Juga: Awas, Anak Balita yang Meninggal Karena Covid-19 Biasanya Punya Komorbid
4. Masalah gigi dan mulut
Melansir Insider, pecah-pecah di sudut bibir yang tidak kunjung sembuh dapat mengindikasikan si kecil kekurangan zat besi atau vitamin B (riboflavin).
Selain itu, anak mungkin gusi anak sering berdarah akibat asupan vitamin C di dalam tubuhnya tidak terpenuhi.
5. Gampang sakit
Source | : | Insider,Feedingmatters.org,Save The Children |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar