GridHEALTH.id - Studi terbaru menunjukan bahwa kini infeksi Covid-19 tidak lebih mematikan dari flu.
Studi tersebut diketahui dilakukan oleh Financial Times di Inggris.
Mereka menggunakan data resmi yang dimiliki pemerintah Inggris.
Dalam analisisnya ditemukan, jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 telah turun di tengah musim flu yang terjadi.
Pada angka kasus yang sama, flu justru ditemukan menyebabkan sekitar 40 kematian.
Data yang serupa juga ditemukan pada kelompok lansia di atas usia 80-an.
Dimana angka kematian akibat Covid-19 varian Omicron ditemukan lebih rendah dari flu.
Hal ini disinyalir terjadi akibat tingkat kekebalan yang tinggi sebagai hasil dari program vaksinasi dan menurunnya tingkat keparahan penyakit yang diakibatkan virus corona penyebab Covid-19 varian Omicron.
"Apakah Omicron sama dengan flu? Tidak," ujar peneliti epidemiologi senior dari Cambridge University.
Baca Juga: Mayoritas Pasien Komorbid Diabetes Alami Gejala Berat dan Meninggal Saat Terinfeksi Covid-19
"Tetapi vaksin telah membuat risiko pada masing-masing individu menjadi sangat mirip," tambahnya.
Tak hanya itu, analisis tentang flu lebih mematikan daripada Covid-19 ini juga menemukan bahwa kelompok komorbid masih harus jadi perhatian.
Setelah menurun selama dua bulan terakhir sejak puncak gelombang Omicron, tingkat keterisian rumah sakit di Inggris kembali meningkat sebanyak 21 %.
Namun, sekitar dua perlima pasien Covid-19 yang masuk RS adalah mereka yang memiliki komorbid.
Namun bukan berarti masyarakat Inggris bisa bernapas lega dari Covid-19.
Peneliti senior dari University College London, Christina Pagel mengatakan, penularan cepat Omicron belum bisa disamakan dengan flu.
Utamanya, karena varian BA.2 yang 30 % lebih menular dari varian sebelumnya ditemukan lebih dominan di Inggris.
Dengan itu, meski data memperlihatkan bahwa flu lebih mematikan daripada Covid-19, masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati.
Apalagi saat pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Ruam Hingga Lepuh Seluruh Tubuh, 5 Kondisi Autoimun Langka yang Diderita Penerima Vaksin Covid-19
Sebab sampai saat ini penularan Covid-19 sangat sulit untuk diprediksi.
Semua orang kini bisa terkena Covid-19 kapan dan dimana saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Menurut laman who.int (9/7/2020), virus Covid-19 dapat menular lewat beberapa cara.
Misalnya melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Kemudian seseorang juga dapat terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya sebagai bentuk pencegahan, untuk yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, segera ikut vaksinasi.
Kemudian untuk mencegah penularan Covid-19 mulailah disiplin menjalankan prokes.
Prokes disini seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi).(*)
Baca Juga: Aturan Perjalanan Dilonggarkan, Ini Tips Aman Berpergian dari Satgas Covid-19
Source | : | Who.int,Ft.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar