GridHEALTH.id - Masuk angin berisiko dialami mereka yang sering keluar di malam hari.
Hal ini tentunya perlu diwaspadai, apalagi jika kita memang sering keluar di malam hari baik untuk bekerja ataupun jalan-jalan biasa.
Menurut artikel sebelumnya di GridHEALTH.id (30/12/2020), istilah "masuk angin" sendiri kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.
Biasanya orang yang masuk angin akan mengalami berbagai gejala.
Mulai dari badan pegal, perut kembung, begah, sering buang angin atau sendawa, mual, batul, pilek, demam, sampai menggigil.
Lantas, apa hubungannya keluar di malam hari dan masuk angin?
Dilansir dari Kompas.com (26/9/2017), pada malam hari suhu udara akan turun dan semakin dingin beberapa derajat.
Angin juga terasa lebih kering dan dingin di malam hari.
Di udara dingin, selaput lendir dan rambut di dalam hidung mengalami penurunan fungsi sehingga kita lebih rentan tertular flu.
Baca Juga: Mengobati Masuk Angin Dengan Kencur Mudah Dilakukan, Ini Caranya
Ketika terkena flu, kita bisa mengalami pilek atau hidung tersumbat dan pelepasan sel-sel radang yang dapat membuat lidah terasa pahit.
Tidak jarang, nafsu makan juga jadi menurun karena semua yang kita makan terasa pahit.
Jika telat makan, maka selanjutnya kita bisa mengalami maag, yang membuat perut terasa kembung dan penuh gas, disertai keinginan untuk sendawa atau buang angin terus-menerus.
Kombinasi kedua kondisi inilah yang sering dianggap sebagai masuk angin.
Untuk mencegah masuk angin, kita perlu mencegah dan menangani dua kondisi yang menyebabkannya.
Terutama bagi orang yang suka keluar di malam hari.
Berikut ini tips untuk mencegah masuk angin bagi mereka yang sering keluar pada malam hari.
1. Menggunakan jaket tebal
Jaket dapat berfungsi untuk melindungi kita dari udara dingin.
Baca Juga: Cara Menggunakan Merica Untuk Mengobati Masuk Angin, Cukup 5 gram Untuk 500 ml
Pilihlah jaket yang nyaman untuk dipakai dengan bahan yang tebal serta hangat.
2. Minum minuman hangat
Minuman hangat terbukti dapat meredakan berbagai gejala flu dan dispepsia, seperti batuk dan perut kembung.
Minuman hangat akan menaikan sirkulasi darah dan pengatur asam lambung.
Agar dapat membuat minuman hangat menjadi ekspektoran yang baik, kita bisa menambahkan dengan madu dan jeruk nipis.
Selain itu, air hangat juga meningkatkan metabolisme, meningkatkan sirkulasi darah dan menenangkan syaraf dan otot sehingga dapat mengurangi gejala nyeri pada otot dan sendi.
3. Kurangi minum es
Kebalikan dari minuman hangat, es dapat menimbulkan berbagai gejala flu dan dispepsia.
Air es atau air dingin dapat mengecilkan pembuluh darah sehingga memicu pembendungan atau kongesti.
Baca Juga: dr Erlina Burhan Ingatkan Masuk Angin yang Jadi Gejala Omicron Ini
Jika terjadi pada hidung, selaput atau mukosa akan membesar dan banyak mengeluarkan cairan sehingga membuat pilek.
Selain itu minum air dingin juga bisa menyebabkan perut kembung karena air dingin dapat menyebabkan konstraksi otot pada selaput lendir di lambung dan menimbulkan gas.
4. Hindari merokok
Merokok bisa membuat saluran pernapasan menjadi kering dan rusak.
Saluran pernapasan mengandung silia atau rambut halusu yang berfungsi untuk mencegah masuknya kuman penyakit.
Jika silia rusak, kuman akan mudah masuk ke tubuh dan bisa menyebabkan masuk angin.
5. Hindari makan permen karet dan minuman bersoda
Ternyata, masuk angin juga bisa disebabkan karena kita terlalu banyak menelan udara.
Udara dapat banyak tertelan dan masuk ke lambung karena beberapa hal, seperti makan permen karet dan minum minuman bersoda.
Ini akan menimbulkan gejala dispepsia seperti perut kembung sehingga kita akan sering buang angin.(*)
Baca Juga: 5 Cara Cepat Mengatasi Gejala Masuk Angin di Rumah Tanpa Obat
Source | : | GridHEALTH.id,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar