GridHEALTH.id - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah nyata yang dihadapi oleh dunia, termasuk Indonesia.
Karenanya hari Peringatan Tuberkulosis Sedunia selalu menjadi hari penting hingga saat ini.
Tujuannya untuk mengingatkan kita semua akan bahaya TBC, lebih khusus lagi untuk memacu percepatan eleminasi TBC diberbagai negara.
Tema global Hari Tuberkulosis Sedunia 2022 adalah “Invest to End TB. Save Lives”.
Tema yang sangat sarat akan makna untuk masa depan.
Di Indonesia sendiri, peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) bertemakan “Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa”.
Dari tema ini kita memahami bahwa stakeholders yang terlibat dalam mengeliminasi bukan hanya dari pemerintah, tetapi semua pihak termasuk swasta, NGO, komunitas dan pihak-pihak lainnya. Dan mengartikan bahwa, ketika kita menanggulangi TBC, sebenarnya kita sedang berinvestasi.
Prihal TBC yang peringatannya setiap 24 Maret, hingga saat ini Indonesia masih menjadi negara dengan beban penyakit tuberkulosis (TBC) terbesar ketiga di dunia setelah China, dengan estimasi 824.000 jumlah kasus dengan kematian sebanyak 13.110 dan hanya 47% kasus yang terlaporkan (Global TB Report 2021, WHO).
Perlu juga disadari, TBC juga menjadi penyebab komplikasi terbesar pada orang dengan HIV dengan jumlah 18.000 kasus orang menderita TBC-HIV.
Baca Juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Pengidap Asma Terinfeksi Covid-19
Sementara kematian akibat TBC pada Orang dengan HIV adalah 4.800 jiwa.
Selain itu, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan cakupan pengobatan TBC secara nasional mengalami penurunan dari 67% di tahun 2019 menjadi 42% di tahun 2020.
Ditambah pandemi COVID-19 melanda 2 tahun terakhir, menyebabkan upaya penanggulangan TBC berbasis masyarakat mengalami hambatan yang signifikan.
Source | : | Yki4tbc.org,Stoptbindonesia.org,Ppiptek.brin.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar