“Untuk itu upaya penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TBC di masyarakat,” katanya.
Cara Skrining TBC Besar-besaran di 2022
Didik melanjutkan pihaknya akan menskrining TBC terhadap 500 ribu kasus yang belum ditemukan.
Skrining dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Sembarangan Mandi Bisa Membuat Kulit Kering
“Kami merencanakan skrining besar-besaran yang transformasional dengan memanfaatkan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien, termasuk bi-directional testing bagi penderita diabetes agar mereka mendapatkan pengobatan TBC sedini mungkin,” ucapnya.
Untuk itu, kini ini tengah diupayakan melakukan pengadaan alat-alat yang dibutuhkan.
“Pelaksanaannya diutamakan tahun ini karena proses masih tetap berjalan. Dengan ditemukannya 500 ribu kasus ini nantinya akan mempercepat kita eliminasi TBC di tahun 2030,” kata Didik.
Penting diketahui, sebanyak 91% kasus TBC di Indonesia adalah TBC paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya.
Baca Juga: Segera Ganti, Deodoran dengan Bahan Ini Bisa Bikin Ketiak Hitam
Saat ini, penemuan kasus dan pengobatan TBC yang tinggi telah dilakukan di beberapa daerah di antaranya Banten, Gorontalo, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Sementara daerah dengan kasus TBC paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
“Sebenarnya TBC itu biasanya ada di daerah yang padat, daerah kumuh, dan daerah yang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) nya kurang, di situ potensi penularan TBC nya tinggi,” ucap Didik.(*)
Baca Juga: Disfagia, Gangguan Sulit Menelan yang Perlu Ditangani Segera
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar