* Cek Suhu Basal
Saat masa ovulasi, suhu basal tubuh Anda akan meningkat. Cek dan catatlah setiap hari.
Baca Juga: FKMU UI: 86,6 Persen Populasi Indonesia Miliki Antibodi COVID-19
* Cek Lendir Serviks
Cara ini dilakukan dengan cara mengusap lendir dengan ibu jari dan telunjuk yang saling mengatup antara satu sama lain.
Lalu, buka perlahan antara keduanya.
Jika lendir molor atau melebar 2–5 cm disertai dengan warna putih bening seperti putih telur, maka tengah terjadi ovulasi.
Hal itu pula dapat mengantar sel sperma lebih dalam mencapai sel telur untuk dibuahi sehingga sangat mudah untuk terjadi kehamilan alias waktu itu adalah waktu subur.
* Metode Kalender
Kita mencermati cara KB kalender yang benar, jika ini yang diilih untuk program KB.
Pertama catat siklus menstruasi dengan kalender. jangan lupa setidaknya harus mencatat siklus menstruasi ini 6 bulan terakhir untuk mengetahui masa subur.
Cara menghitung siklus menstruasi adalah dengan mencatat hari pertama menstruasi.
Baca Juga: 4 Tips Aman Memilih Kosmetik untuk Kulit Sensitif, Hindari Wewangian
Setelah itu hitunglah dari hari pertama siklus menstruasi bulan sebelumnya ke hari pertama siklus saat ini.
Rentang dari siklus yang telah dihitung adalah jumlah satu siklus. Wanita normal memiliki siklus menstruasi kurang lebih 21 – 35 hari.
Setelah mencatat siklus menstruasi selama 6 bulan, carilah siklus terpendek.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar