Pada kondisi ini, penderita asam lambung mungkin merasa seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan, seperti tersedak, atau tenggorokan terasa sempit.
Hubungan asam lambung dan susah menelan dalam Health Line juga dijelaskan bahwa seseorang sangat mungkin mengalami kesulitan menelan jika memiliki penyakit GERD.
Pada penderita asam lambung, keluhan susah menelan ini dapat terjadi sesekali atau lebih teratur.
Frekuensinya tergantung pada tingkat keparahan refluks dan perawatan yang diterima oleh masing-masing penderita.
Seperti diketahui, refluks asam lambung ke kerongkongan yang terjadi secara kronis dapat mengiritasi tenggorokan.
Pada kasus yang parah, hal ini dapat menjadi penyebab susah menelan. Di mana, jaringan parut dapat berkembang di kerongkongan.
Jaringan parut ini kemudian bisa mempersempit kerongkongan. Kondisi tersebut dikenal sebagai striktur esofagus.
Baca Juga: Hati-hati, Kulit Gatal Bisa Menjadi Pertanda Adanya Kanker Pankreas
Baca Juga: Sperma Pria yang Belum Divaksin Covid-19 Disebut Bakal Berharga di Masa Depan? Cek Fakta Sebenarnya
Dalam beberapa kasus, susah menelan dapat menjadi akibat langsung dari kerusakan esofagus. Lapisan kerongkongan dapat berubah menyerupai jaringan yang melapisi usus.
Ini adalah kondisi yang disebut Barrett’s esophagus. Gejala susah menelan Melansir Medical News Today, gejala disfagia bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Beberapa orang mungkin mengalami masalah menelan makanan padat, tetapi tidak memiliki masalah dengan cairan.
Source | : | Kompas.com,Cleveland Clinic,Health Line,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar