GridHEALTH.id - Banyak pria dengan ejakulasi dini tidak puas akan kehidupan seksualnya.
Bagaimana tidak, ketika pria mengalami ejakulasi dini, sperma atau air mani mereka bisa keluar dalam waktu yang singkat sebelum atau sesaat penetrasi dimulai.
Bahkan ejakulasi dini ini bisa juga terjadi saat masturbasi atau foreplay sebelum sesi bercinta dimulai.
Menurut laman mayoclinic.org (27/8/2020), karena kondisi tersebut tak sedikit pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya mengalami stres dan frustasi.
Hal ini tak lain karena mereka merasa tidak bisa mencapai kepuasan seksual bersama pasangannya.
Apalagi jika pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan si pria yang mengalami ejakulasi dini.
Selain itu, di masyarakat juga telah beredar anggapan bahwa ejakulasi yang terjadi terlampau cepat dapat menghambat kehamilan alias membuat pria tidak subur.
Anggapan ini jelas bisa semakin menyudutkan pria yang mengalami ejakulasi dini.
Lantas, benarkah demikian?
Baca Juga: Obat Ejakulasi Dini Daxopetine, Ini Cara Kerja dan Efek Sampingnya
Dilansir dari Kompas.com (23/7/2020), anggapan ejakulasi dini bisa bikin pasangan sulit hamil alias membuat pria tidak subur adalah anggapan yang kurang tepat.
Hal itu seperti dijelaskan Dalam Buku Herbal Penyembuh Impotensi & Ejakulasi Dini (2010) karya Joko Suryo.
Dimana dalam buku tersebut, Dokter ahli andrologi dan sekologi, Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, mengungkap bahwa ejakulasi dini tidak ada hubungannya dengan kesuburan.
Jadi, kehamilan dapat saja terjadi asal sperma masuk ke vagina.
Tetapi, pada ejakulasi dini berat, yaitu ejakulasi terjadi di luar vagina, maka kehamilan tidak terjadi.
Jika ternyata pria yang mengalami ejakulasi dini juga mengalami gangguan sperma, itu berarti ada dua gangguan yang terpisah, bukan merupakan sebab-akibat.
Perlu diketahui, gangguan sperma dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti:
- Kekurangan vitamin
- Kekurangan hormon tertosteron
- Karena infeksi pada buah pelir atau bagian sistem reproduksi lainnya
- Pelebaran dinding pembuluh darah di sekitar buah pelir
Konsultan Andrologi dan Seks, Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And., dalam bukunya Seksualitas Manusia: Masalah dan Solusi (2019), juga menyatakan hal yang sama.
Dimana ejakulasi dini sebanatnya tidak memengaruhi kesuburan pada pria.
Meski suami mengalami ejakulasi dini, jika kualitas sperma baik dan hubungan suami-istri dilakukan pada saat istri subur, maka kehamilan mungkin terjadi.
Pada kondisi lain, yakni jika istri tidak dalam masa subur, sebaik apa pun kualitas sperma maka kehamilan tidak akan terjadi karena tidak ada ovulasi.
Pria yang mengalami ejakulasi dini paling mungkin akan berdampak faktor rekreasi hubungan seks, yakni tidak tercapainya kepuasaan istri dalam melakukan hubungan seks dan demikian pula dengan suami.
Dari aspek pria, ejakulasi bisa datang lebih cepat jika lama tidak berhubungan atau jarang berhubungan, terlalu bernafsu, gerakan penetrasi yangterlalu cepat, gangguan prostat sehingga fungsi prostat sebagai pengatur ejakulasi terganggu, atau abnormalitas kadar hormon testosteron.
Kecemasan juga akan menyebabkan gangguan keseimbangan zat antar saraf (dopamine kerotonine imbalance) sehingga dapat menyebabkan ejakulasi datang lebih cepat.
Sebagai saran, berhubungan dengan tenang atau rileks dan jangan terlalu menggebu.
Dalam beberapa keadaan, pria yang mengalami ejakulasi dini perlu bantuan medis yaitu penggunaan obat atau terapi.(*)
Baca Juga: Cokelat Hitam Ampuh Atasi Ejakulasi Dini, Bisa Jadi Viagra Alami
Source | : | Kompas.com,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar