Baca Juga: 3 Pengobatan Rumahan untuk Ambeien Menurut Ahli, Salah Satunya Lidah Buaya
Pendapatnya itu yang dirinya unggah distatus Facebooknya pada 16 Maret 2022, "Orang dewasa yang belum terinfeksi COVID-19 adalah mereka yang memiliki masalah interpersonal," katanya, dikutip dari Mashable (27/3/2022).
Tak sampai disitu, dirinya pun menjelaskan kepada New Daily, unggahan dan komentarnya seharusnya diambil secara metaforis, dan bahwa dia hanya berusaha untuk membuat titik bahwa sangat sulit untuk tidak terinfeksi COVID-19 jika tinggal di daerah dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi tinggi, yang persis situasi di Korea Selatan saat ini.
Memang dokter Ma ini terkenal vokal tentang mencoba beradaptasi dengan virus, dan membuat masyarakat berdamai dengan hidup dengan COVID-19 sebagai hal endemik, yang mana ini bertentangan dengan rencana pemerintah Korea Selatan saat ini, untuk mengikuti protokol dan menjaga aturan jarak sosial untuk menghindari penyebaran dan jumlah infeksi baru.
Untuk diketahui, Korea Selatan telah melihat angka infeksi baru setiap hari melayang di sekitar angka 400.000 dalam beberapa hari terakhir, dan angka yang melonjak juga bertepatan dengan rumah duka dan krematorium menjadi kewalahan karena lonjakan kematian akibat virus.
Dokter Ma telah menyarankan agar sistem medis dan perawatan kesehatan negara itu disesuaikan sehingga mereka yang dites positif dapat menerima perawatan dengan cepat dan tanpa penundaan.
"Sangat disayangkan bagi mereka yang sekarat karena COVID-19, tetapi kita juga perlu memikirkan orang-orang yang tidak bisa sampai ke rumah sakit bahkan jika mereka sakit dan menderita ketakutan dan rasa sakit di rumah," katanya, dilansir dari Liputan6.com (27/3/2022).(*)
Baca Juga: Prancis Ciptakan Satu Desa Khusus Alzheimer Agar Penduduknya Merasakan Kedamaian dan Kebebasan
Source | : | Liputan6-introvert,SehatNegeriku-interaksi sosial |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar