GridHEALTH.id -Shanghai memasuki hari keempat penguncian bertahap setelah mengalami lonjakan tiba-tiba dalam jumlah infeksi Covid-198 harian, pihak berwenang mengatakan bahwa ada peningkatan kasus tanpa gejala.
Dalam seruan baru-baru ini, pihak berwenang Shanghai mendesak orang-orang di kota untuk bekerja sama dengan pembatasan ketat dan tinggal di rumah dan menghindari berkumpul di luar.
Subvarian omicron BA.2 yang baru secara luas disalahkan karena membawa lonjakan kasus baru ke Shanghai, yang menderita efek yang relatif kecil dari pandemi yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China tengah pada akhir 2019.
Masyarakat diminta bersabar karena di Shanghai dengan penduduk lebih dari 26 juta orang, melaporkan 5.298 kasus tanpa gejala baru yang ditularkan secara lokal dan 355 kasus bergejala pada hari Kamis (31/03/2021), dibandingkan dengan 5.656 kasus tanpa gejala lokal dan 326 kasus baru dengan gejala yang dilaporkan sehari sebelumnya.
Menurut angka terbaru, Shanghai juga menyumbang hampir 80% dari kasus tanpa gejala lokal yang dilaporkan di seluruh Cina pada hari Rabu, dan sekitar 20% dari mereka yang memiliki gejala.
Sementara itu, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikan, subvarian virus Covid - 19 Omicron alias BA2 sudah ada di Indonesia. Bahkan dianggap lebih menular dari varian induknya meski tidak membuat sakit yang parah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan BA.2 memang lebih cepat menular dari subvarian omicron BA.1.1. Dia mengatakan di Indonesia saat ini sudah masuk namun kabar baiknya tidak menyebabkan gejala yang lebih parah.
"Sub varian baru dari omicron BA.1.1 dan BA.2 lebih cepat menular. Tidak lebih parah," jelas Budi dalam keterangan pers Hasil Serologi Survey Nasional, Jumat (18/3/2022).
Meski sudah masuk ke Indonesia, tapi virus ini belum memicu kenaikan kasus di tanah air. Namun masyarakat sudah harus waspada dan terus disiplin terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga: Obat Batuk Herbal Bisa Digunakan Sebagai Terapi Simtomatik Hadapi Gejala Umum Varian Omicron
Baca Juga: Jangan Lupaka Susu Sebagai Nutrisi Penting Selama Bulan Puasa
Sebagai informasi, BA.2 memiliki sejumlah gejala yang dilaporkan. Distrik Kesehatan Regional Spokane (SRHD), di Washington, Amerika Serikat (AS) menyatakan beberapa diantaranya adalah pusing dan kelelahan.
Sementara itu Deltacron, disebut Budi masih menjadi varian yang dimonitor di Eropa. Namun belum ada kepastian apakah deltacron lebih parah dan bisa lolos dari imunitas.
"Kombinasi Delta omicron sudah masuk lama, tidak ada progress, berbeda dengan omicron dua minggu naik jadi Variant of Concern. Seperti varian Mu dan varian Lambda tidak seperti yang dibayangkan," kata Budi.
Berikut beberapa gejala varian BA.2 ini, mengutip Livemint, setidaknya pasien mengeluhkan sakit yang berhubungan dengan usus yaitu mual, diare, muntah, sakit perut, perut mulas dan perut kembung. (*)
Source | : | Reuters,CNBC,kemenkes.go.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar