GridHEALTH.id -Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi pada hari Jumat, 27 Februari 2022, bahwa varian BA.2 dari strain virus corona omicron tidak lebih parah dari virus aslinya, BA.1
Berdasarkan sampel orang dari berbagai negara, "Kami tidak melihat perbedaan tingkat keparahan BA.1 dibandingkan dengan BA.2," Maria Van Kerkhove, seorang pejabat senior WHO, mengatakan dalam sesi tanya jawab online.
"Jadi ini tingkat keparahan yang sama terkait dengan risiko rawat inap. Dan ini sangat penting karena di banyak negara mereka memiliki sirkulasi yang cukup besar, baik BA.1 maupun BA.2," katanya. .
Van Kerkhove, yang memimpin sisi teknis tim respons COVID-19 WHO, melaporkan temuan komite ahli yang melacak evolusi virus.
Kesimpulan mereka akan melegakan negara-negara seperti Denmark, di mana varian BA.2 dari omicron telah beredar luas.
Baca Juga: Bisakah Kita Terinfeksi Delta dan Omicron Secara Bersamaan? Ini Jawaban Pakar
Baca Juga: Healthy Move, 6 Latihan Rutin Agar Postur Tubuh Tegak dan Sehat
WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa data awal menunjukkan varian BA.2 baru "tampak secara inheren lebih menular daripada BA.1," dan bahwa penelitian lebih lanjut sedang berlangsung untuk menemukan mengapa hal ini terjadi.
"Namun sirkulasi global semua varian dilaporkan menurun," tambahnya.
Virus corona telah membunuh lebih dari 5,8 juta orang di seluruh dunia, menurut penghitungan Agence France-Presse (AFP) yang dikumpulkan dari sumber resmi pada hari Kamis (26/02/2022).
Dengan mempertimbangkan kelebihan kematian terkait dengan Covid-19, WHO memperkirakan jumlah kematian yang benar bisa dua hingga tiga kali lebih tinggi. (*)
Source | : | WHO,Agence France Presse |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar