GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di Shanghai, China dilaporkan kembali meledak.
Alhasil Ibu Kota Negeri Panda tersebut kini harus berada di bawah penguncian alias lock down.
Dilansir dari Reuters (6/4/2022), Shanghai melaporkan lebih dari 17.000 kasus infeksi Covid-19 baru pada Rabu (5/4/2022).
Ini termasuk 311 kasus yang bergejala, di antara populasi lebih dari 26 juta.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah Shanghai dilaporkan telah mendistribusikan jutaan kotak obat tradisional China (TCM) kepada penduduk untuk meredam Covid-19.
Hal itu disampaikan langsung oleh Fang Min, presiden Rumah Sakit Shuguang kota.
Menurut Fang Min, Obat TCM tersebut adalah obat yang dijual bebas yakni Lianhua Qingwen.
Obat berjenis produk herbal dan kapsul flu itu diyakini bisa mengobati Covid-19 dalam pertempuran China untuk mengendalikan wabah virus terbesarnya.
"Menghadapi varian Omicron yang sangat menular, kita harus menggunakan pengobatan TCM sesegera mungkin," kata Fang Min.
Baca Juga: Penyebaran Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Terbanyak se-Indoneisa, Disusul Jawa Barat
"Untuk masyarakat umum, termasuk kelompok berisiko tinggi, mengambil pengobatan TCM ketika epidemi parah memiliki efek pencegahan yang baik," tambahnya dalam jumpa pers.
Fang Min juga menambahkan bahwa pengobatan tersebut untuk lebih dari 21 juta orang telah dibagikan.
Beberapa penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menerima kotak obat flu yang dijual bebas, Lianhua Qingwen dari komite lingkungan dalam beberapa pekan terakhir.
Orang lain yang tertular Covid-19 mengatakan mereka mendapat obat TCM untuk dilarutkan dalam air panas.
“Sekitar 98 % pasien Covid-19 Shanghai menjalani pengobatan TCM, dan tim pekerja TCM telah menyebar ke rumah sakit dan tempat karantina yang ditunjuk sejak wabah terbaru dimulai pada Maret,” kata Fang.
Otoritas kesehatan China telah merekomendasikan beberapa obat dan bahan TCM, seperti Lianhua Qingwen, untuk digunakan oleh pasien Covid-19, meskipun kurangnya data klinis yang dapat diandalkan membatasi penggunaannya di luar negeri.
Sementara itu pada artikel GridHEALTH.id (20/1/2021) sebelumnya, riset terdahulu terkait efektivitas Lianhua Qingwen merupakan obat herbal Cina yang telah banyak diteliti.
Bahkan ada beberapa riset terdahulu terkait potensi manfaat Lianhua Qingwen:
1. Studi tahun 2017 dalam China Journal of Chinese Materia Medica
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Hong Kong Tinggi, Jenazah Menumpuk Hingga Pakai Peti Mati dari Kardus
Menurut sebuah riset bersertifikasi yang mengumpulkan studi-studi terdahulu mengenai Lianhua Qingwen, obat ini ditemukan efektif meredakan gejala flu.
Gejala tersebut termasuk sakit kepala, batuk, rasa sakit di badan, rasa lemah, dan demam.
2. Studi tahun 2014 dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.
Studi bersertifikasi lain, yakni yang dimuat dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, melaporkan potensi efektivitas Lianhua Qingwen untuk tangani penyakit paru obstruktif kronis eksaserbasi akut.
Studi ini melibatkan 100 responden dan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi kapsul Lianhua Qingwen.
Sementara itu, kelompok kedua mengonsumsi kombinasi obat konvensional dengan Lianhua Qingwen, atau hanya obat konvensional saja.
Penelitian ini menemukan bahwa kelompok pasien risiko berat yang mengonsumsi Lianhua Qingwen mengalami peningkatan kondisi pada hari ke-5.
Sementara itu, kelompok lain baru menunjukkan peningkatan kondisi setelah perawatan diselesaikan.
Dikutip dari China News Service ,Lianhua Qingwen menjadi jenis obat baru pertama yang disetujui oleh China's National Drug Administration's selama wabah SARS.
Obat ini juga merupakan obat tradisional Cina pertama yang memasuki uji klinis FDA di Amerika Serikat untuk mengobati influenza.(*)
Baca Juga: Covid-19 Lahir di Ukraina? Fakta-fakta Ditemukan Rusia, China Serang Amerika
Source | : | Reuters,Health.grid.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar