GridHEALTH.id - Pendarahan otak merupakan kondisi darurat yang perlu penanganan medis segera.
Dikutip dari clevelandclinic.org (4/5/2020), pendarahan otak menyebabkan kerusakan otak dan tentunya bisa mengancam jiwa.
Keseriusan dan hasil dari pendarahan otak tergantung pada penyebabnya, lokasi di dalam tengkorak, ukuran pendarahan, jumlah waktu yang lewat antara pendarahan dan pengobatan, usia serta kesehatan pasien secara keseluruhan.
Ketika sel-sel otak mati karena kerusakan, mereka tidak akan beregenerasi.
Kerusakan sel otak yang parah dapat mengakibatkan cacat fisik, mental, dan berbasis tugas.
Pengobatan dan perawatan dokter diperlukan untuk mencegah kerusakan pendarahan otak semakin parah.
Lantas, bagaimana pendarahan otak diobati?
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mereka dapat menentukan bagian otak mana yang terpengaruh berdasarkan gejala.
Dokter dapat menjalankan berbagai tes pencitraan, seperti CT scan, yang dapat mengungkapkan pendarahan internal atau akumulasi darah, atau MRI.
Baca Juga: Waktu yang Dibutuhkan Untuk Penyembuhan Pasien Pendarahan Otak
Pemeriksaan neurologis atau pemeriksaan mata, yang dapat menunjukkan pembengkakan saraf optik, juga dapat dilakukan.
Pungsi lumbal (spinal tap) biasanya tidak dilakukan, karena dapat berbahaya dan memperburuk keadaan.
Perawatan untuk pendarahan di otak tergantung pada lokasi, penyebab, dan luasnya pendarahan.
Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan semakin luas.
Obat-obatan tertentu juga dapat diresepkan.
Ini termasuk obat penghilang rasa sakit, kortikosteroid, atau osmotik untuk mengurangi pembengkakan, dan antikonvulsan untuk mengendalikan kejang.
Apakah pendarahan otak bisa sembuh?
Melansir laman WebMD (14/9/2020), seberapa baik pasien merespon perdarahan otak tergantung pada ukuran perdarahan dan jumlah pembengkakan.
Dengan perawatan yang tepat dan segera, berapa pasien dapat sembuh total.
Namun, ada juga yang mengalami komplikasi seperti stroke, kehilangan fungsi otak, sampai kejang.
Orang yang mengalami pendarahan otak yang tidak mendapatkan pertolongan medis cepat dan tepat dapat meninggal dunia.
Untuk itu, ketika seseorang mendapati gejala pendarahan otak, segera bawa penderita ke rumah sakit agar segera mendapat bantuan medis.
Gejala Pendadarahan Otak
Kapan kita tahu seseorang mengalami pendarahan otak, perlu tahu gejalanya.
Gejala pendarahan otak sendiri bisa bermacam-macam.
Mereka bergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jumlah jaringan yang terkena.
Gejala cenderung berkembang secara tiba-tiba dan mungkin semakin memburuk.
Jika menunjukkan salah satu dari gejala berikut, kita mungkin mengalami pendarahan otak dan perlu segera mencari pertolongan medis.
Baca Juga: Jangan Sering Dilakukan, Ini 6 Kebisaaan Sehari-hari yang Merusak Otak
- Sakit kepala parah yang tiba-tiba
- Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Kewaspadaan berkurang; kelesuan
- Perubahan dalam penglihatan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
- Kesulitan menelan
Baca Juga: Hati-hati Efek Sampingnya, Ini Cara Minum Obat Darah Tinggi Amlodipine yang Benar
- Kesulitan menulis atau membaca
- Hilangnya keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
- Kehilangan koordinasi
- Kehilangan keseimbangan
- Indera perasa yang tidak normal
- Penurunan kesadaran (*)
Baca Juga: Saat BAB Jangan Mengejan, Risikonya Bisa Pendarahan Otak hingga Hilang Ingatan
Source | : | Webmd,My.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar