GridHEALTH.id – Keputihan adalah lendir bening yang keluar melalui vagina seorang wanita. Ini merupakan kombinasi antara cairan dan jaringan sel.
Cairan keputihan diproduksi oleh organ-organ reproduksi seperti rahim, leher rahim, ataupun vagina.
Dilansir dari Mayo Clinic, keputihan yang dialami oleh wanita adalah hal yang normal karena ini dapat menjaga jaringan vagina tetap sehat.
Selain itu, keputihan juga berguna sebagai pelumasan dan melindungi organ intim dari iritasi atau infeksi.
Perlindungan terhadap infeksi dan iritasi didapatkan karena keputihan normalnya sedikit asam, sehingga bisa mengusir kuman.
Keputihan normal
Keputihan yang normal biasanya tidak mengeluarkan bau yang menyenangat dan tampilannya berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi.
Selain itu, keputihan juga sama sekali tidak menimbulkan iritasi. Sehingga terkadang seorang wanita tidak sadar sedang keputihan sampai dia melihat pakaian dalamnya.
Keputihan mempunyai warnanya yang beragam, mulai dari bening hingga berwarna krem. Bahkan terkadang warnanya sedikit kuning.
Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Bengkak dan Cara Menanganinya, Wanita Wajib Tahu
Rata-rata seorang wanita mengalami keputihan menjelang menstruasi atau selama masa kehamilan.
Keputihan abnormal
Nah, jika keputihan normal tidak perlu dikhawatirkan, keputihan abnormal perlu mendapatkan perhatian lebih.
Pasalnya, keputihan bisa menjadi tanda adanya infeksi atau peradangan, seperti infeksi jamur atau bacterial vaginosis, dilansir dari Healthdirect.
Selain itu, keputihan abnormal juga bisa dicurigai sebagai gejala salah satu gejala dari penyakit infeksi menular seksual seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis.
Untuk memastikan keputihan yang abnormal, dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini:
* Keputihan kental dan berwarna putih, mirip dengan keju cottage
* Tercium aroma amis dari keputihan
* Warna keputihan juga bisa kehijauan dan mengeluarkan aroma busuk
Baca Juga: Kenali Gejala Trikomoniasis, Berisiko Membuat Wanita Sulit Hamil
* Iritasi di sekitar vagina yang menimbulkan rasa gatal
Keputihan encer berwarna putih atau keabu-abuan dengan bau amis, ini menjadi tanda dari bacterial vaginosis. Sedangkan jka mirip keju, merupakan gejala infeksi jamur.
Apabila keputihan terlihat berwarna kuning atau kehijauan, merupakan tanda dari gonore atau trikomoniasis.
Mengobati keputihan
Keputihan normal tidak membutuhkan obat sama sekali. Namun lain halnya jika yang dialami oleh seorang wanita adalah keputihan abnormal.
Kondisi ini perlu segera diatasi, sebelum terjadi komplikasi. Berikut ini beberapa obat keputihan yang bisa digunakan:
1. Antijamur : Obat keputihan antijamur seperti clotrimzole atau miconazole, digunakan jika keputihan terjadi akibat infeksi jamur yang berupa krim oles ataupun gel.
2, Antibiotik: Keputihanyang disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri vagonisis, tentunya harus diobati dengan menggunakan antibiotik. Jenis antibiotik yang biasa digunakan yakni Clindamycin.
3. Obat metronidazole atau tinidazole: Obat keputihan ini untuk membasmi parasit penyebab penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis. Perlu diingat, kalau jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.(*)
Baca Juga: 4 Gejala dan Jenis Penyakit Infeksi Kelamin Perempuan yang Sering Terjadi
Source | : | Mayo Clinic,healthdirect.gov.au |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar