GridHEALTH.id – Imunisasi merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kekebalan dan terlindungi dari penyakit.
Dr Prima Yoshephine, MKM Plt dari Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI mengatakan, saat ini tersedia berbagai jenis imunisasi yang bisa mencegah sekitar 20 penyakit.
Diketahui, imunisasi yang dilakukan dapat mencegah dua hingga tiga juta kematian setiap tahunnya akibat penyakit difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak.
“Manfaat imunisasi luar biasa, selain untuk orang itu sendiri, juga bisa menimbulkan kekebalan terhadap kelompok di mana orang tersebut berada. Tapi, ini baru bisa tercapai jika cakupan imuniasi di kelompok itu tinggi dan cukup merata,” kata dokter Prima dalam konfrensi pers Pekan Imunisasi Dunia 2022, Kamis (14/04/2022) yang diikuti GridHEALTH.id.
Imunisasi juga sudah berhasil menekan risiko kematian sekitar dua hingga tiga juta jiwa setiap harinya.
Jika angka cakupan imunisasi naik secara global dan merata, maka ada lebih dari 1,5 juta orang yang bisa terlindungi.
Imunisasi mulai diberikan saat seorang anak lahir atau berusia 0 bulan dan dilanjutkan ketika anak berada di bawah usia 2 tahun.
“Lalu dilanjutkan lagi saat anak-anak masuk sekolah dasar. Imunisasi dilakukan saat kelas 1, kelas 2, kelas 5, dan kelas 6 SD,” ujarnya.
Selama masa pandemi Covid-19, cakupan imunisasi dasar anak mengalami penurunan sejak 2020 hingga 2021 lalu.
Baca Juga: Kenapa Hingga Kini Balita Belum Bisa Mendapatkan Vaksinsi Covid-19?
Padahal, imunisasi rutin tidak boleh ditunda karena dapat menimbulkan bahaya dan memperbesar risiko KLB (kejadian luar biasa).
Nah, untuk meningkatkan angka cakupan vaksinasi, salah satu langkah yang diambil adalah dengan memberikan imunisasi ganda.
Pemberian imunisasi ganda merupakan langkah yang efektif dan efisien, serta tidak berbahaya bagi anak-anak. Cara ini sudah dilakukan di beberapa negara lain di dunia.
Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) menjelaskan, vaksin kombinasi yaitu terdapat lebih dari satu antigen dalam satu kemasan.
Baca Juga: Ketahui Kapan Baiknya Mendapat Vaksin BCG, Untuk Cegah Penyakit TBC
Misalnya saja vaksin DPT-HepB-Hib, Campak Rubela, OPV. Namun, jika tidak bisa dikombinasikan, maka imunisasi harus dilakukan secara terpisah.
“Suntikan ganda, pada anak bisa diberikan di satu tempat di paha yang sama dengan jarak masing-masing tempat suntik 2,5 sentimeter atau paha kanan dan kiri. Hal ini tidak berbahaya dan sangat aman,” kata dokter Sri Rezeki.
Imunisasi ganda juga dapat mempercepat waktu imunisasi anak. Apalagi jika sebelumnya imunisasi anak sudah mengalami keterlambatan.
Pemberian imunisasi ganda harus dilakukan dengan lembut, tapi juga cepat. Selain itu, bayi yang diimunisasi juga harus dalam keadaan nyaman.(*)
Baca Juga: Waspadai Epiglotitis Pada Anak, Bisa Dicegah Dengan Imunisasi Hib
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar