GridHEALTH.id - Ada dua kiblat pengobatan di dunia, modern dalam hal ini medis dengan pengobatan farmasi dan lainnya.
Selain itu ada juga pengobatan tradisional dengan pengobatan herbal dan lainnya.
Pengobatan tradisional sejatinya pengobatan paling tua di dunia.
Pengobatan tradisional sudah ada jauh sebelum pengobatan medis hadir.
Tapi pengobatan tradisional banyak diragukan secara ilmiah.
Berkenaan dengan itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mulai mendukung prngobatan tradisional.
"Pengobatan tradisional biasanya menghadapi tantangan regulasi karena kurang data dan bukti yang sistematis, minim dana riset, serta tidak ada sistem yang mengawasi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari situs resmi WHO, Rabu (20/4/2022).
Kini WHO telah meresmikan pusat riset pengobatan tradisional pertama di India.
Tujuannya untuk menganalisa manfaat berbagai pengobatan yang ada di dunia.
Baca Juga: 4 Risiko Hamil Usia di Atas 40 Tahun dan Tips untuk Jaga Kesehatannya
WHO Global Centre for Traditional Medicine (GCTM) didirikan atas latar belakang hampir 80 persen populasi dunia masih menggunakan pengobatan tradisional.
Namun, belum ada lembaga atau badan terpercaya yang benar-benar memperhatikan manfaat terapi tersebut.
"Pusat riset ini akan bekerja dalam lima area utama yaitu: 1. Kepemimpinan dan kemitraan, 2. Pengumpulan bukti dan pembelajaran, 3. Data dan analisa, 4. Keberlanjutan dan kesetaraan, serta 5. Inovasi dan teknologi," lanjutnya, dikutip dari Detik.com (20/04/2022).
Untuk diketahui, hingga saat ini 170 dari 194 negara anggota WHO dilaporkan menggunakan pengobatan tradisional.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar