GridHEALTH.id - Prosedur operasi masih jadi satu-satunya cara untuk menyembuhkan mata katarak.
Sebab sejauh ini, belum ada obat lain yang terbukti efektif untuk mengatasi penyakit tersebut.
Diketahui mata katarak bisa dialami siapa saja karena termasuk ke dalam jenis penyakit degeneratif.
Bedanya hanya dari segi waktu, ada yang cepat dan ada yang lambat mengalaminya.
Ketika mata katarak terjadi, lensa mata akan terasa keruh, sehingga mengganggu penglihatan.
Biasanya pengidap mata katarak akan mengeluh adanya pandangan berkabut, mudah silau bila melihat cahaya, dan kesulitan membedakan warna.
Untuk mengatasinya pengidap mata katarak disarankan untuk melakukan prosedur operasi.
Hal itu seperti dikatakan Dr. Anna Nur Utami, SpM, Dokter Subspesialis Infeksi Imunologi JEC Eye Hospitals & Clinics, kepada GridHEALTH.id, Kamis (21/4/2022).
Menurut dr. Anna, pasien mata katarak cukup melakukan satu kali operasi untuk menyembuhkan penyakitnya.
Baca Juga: Ada Bercak Darah di Bagian Putih Mata, Apakah Ini Berbahaya?
"Katarak itu sekali diambil dia tidak akan muncul lagi," ujarnya.
Jika ada keluhan penglihatan masih kurang jelas sesaat pasca operasi, itu biasanya hanya sementara.
"Paling lensanya mungkin ada kotor-kotor dikit tapi penanganannya bukan operasi tapi dilaser atau dibersihin, ujar Dr. Anna,
"Tapi bukan muncul katarak lagi," tambahnya.
Jadi jika pasien mata katarak ingin melakukan prosedur operasi tak perlu khawatir.
"Kalau tindakan operasi biasanya satu kali seumur hidup bisa mencegah kebutaan akibat katarak," ujarnya.
Terlebih prosedur operasi mata katarak ini terbilang sangat singkat yakni sekitar 15-30 menit selesai.
"Dan pasiennya pun sadar, biusnya bukan bius total yang harus kehilangan kesadaran."
"Tapi biusnya lokal hanya menggunakan tetes mata anti nyeri aja," ujarnya.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 6 Penyakit Kronis Ini Bisa Dideteksi dari Mata
Hanya saja, dr. Anna mengingatkan jika pasien memiliki komorbid baiknya dikontrol dulu.
Hal ini untuk meminimalisir risiko yang mungkin saja bisa terjadi.
"Selain dari itu umumnya tidak ada masalah,' ujarnya.(*)
Baca Juga: Gangguan Penglihatan di Indonesia Paling Banyak Disebabkan Katarak
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar