GridHEALTH.id - Pola makan yang tidak bergizi seimbang dapat menempatkan kita pada kondisi kekurangan atau defisiensi vitamin dan mineral.
Sebab sejatinya tubuh manusia membutuhkan 13 vitamin esensial dan mineral yang bisa didapatkan dari mengonsumsi berbagai makanan.
Diketahui vitamin dan mineral ini masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam tubuh.
Mengalami defisiensi dapat memiliki sejumlah efek kesehatan, tergantung pada vitamin atau mineral mana yang kurang pada tubuh.
Dilansir dari healthline (4/11/2019), berikut ini adalah beberapa gejala umum defisiensi vitamin dan mineral yang perlu diwaspadai:
1. Rambut dan kuku rapuh
Berbagai faktor dapat menyebabkan rambut dan kuku rapuh.
Salah satunya adalah defisiensi biotin atau vitamin B7.
Biotin adalah vitamin B yang terlibat dalam banyak fungsi tubuh, termasuk memainkan peran penting dalam memperkuat rambut dan kuku.
Baca Juga: Jika Mengalami Hal Ini Artinya Gejala Kekurangan Vitamin A, B, C, dan D
Meski defisiensi vitamin B7 sangat jarang terjadi, namun ini bisa membuat penderitanya mengalami rambut dan kukunya jadi rapuh, menipis, atau pecah.
Gejala kekurangan vitamin B7 lainnya termasuk kelelahan kronis, nyeri otot, kram, serta kesemutan di tangan dan kaki.
Wanita hamil, perokok berat atau peminum berat, dan orang dengan gangguan pencernaan seperti mengidap penyakit Crohn berada pada risiko terbesar untuk mengalami defisiensi vitamin B7.
Selain itu, penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dan beberapa obat anti-kejang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kekurangan biotin.
Makan putih telur mentah juga dilaporkan dapat menyebabkan kekurangan biotin.
Itu karena putih telur mentah mengandung avidin, protein yang mengikat biotin dan dapat mengurangi penyerapannya.
Untuk mencegah atau mengatasinya, seseorang perlu secara rutin mengonsumsi makanan kaya vitamin B7.
Jika sudah sampai mengalami rambut atau kuku rapuh, orang dewasa mungkin perlu juga untuk mencoba mengonsumsi suplemen yang menyediakan sekitar 30 mikrogram biotin per hari.
Tapi, konsumsi suplemen sebaiknya berada di bawah pengawasan atau atas rekomendasi dokter.
Baca Juga: Kekurangan Vitamin D, Ini Cara Efektif Meningkatkan Saat Di Rumah
2. Sariawan atau sudut bibir pecah-pecah
Selain defisiensi vitamin B12, kekurangan zat besi, asam folat, dan seng juga dapat menyebabkan sariawan.
Sebuah studi mencatat bahwa pasien dengan sariawan tampaknya dua kali lebih mungkin memiliki kadar zat besi yang rendah.
Dalam penelitian kecil lainnya, sekitar 28 persen pasien dengan sariawan mengalami kekurangan tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6).
Kekurangan zat besi dan vitamin B, terutama riboflavin juga bisa menyebabkan angular cheilitis, yaitu lesi mulut yang ditandai dengan adanya fisura, pecah-pecah, dan kemerahan pada sudut bibir.
Kondisi ini terkadang disertai dengan rasa sakit, rasa kering, terbakar, atau rasa gatal.
Untuk mencegah atau mengatasi sariawan dan sudut bibir pecah-pecah karena masalah gizi ini, seseorang perlu secara rutin mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi dan makanan kaya vitamin B.
3. Gusi berdarah
Gusi berdarah bukan hanya bisa disebabkan oleh praktik menyikat gigi yang kasar atau kurang tepat.
Keluhan ini juga bisa menjadi gejala defisiensi vitamin C.
Baca Juga: Suplemen Vitamin D Tidak Boleh Sembarang Dikonsumsi, Cek Lab Dahulu!
Seperti diketahui, vitamin C adalah vitamin yang memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan kekebalan, dan bahkan bertindak sebagai antioksidan, membantu mencegah kerusakan sel.
Tubuh kita tidak membuat vitamin C sendiri, jadi satu-satunya cara untuk mempertahankan tingkat yang memadai adalah melalui makanan.
Kekurangan vitamin C jarang terjadi pada individu yang cukup mengonsumsi buah dan sayuran segar.
Dengan kata lain, defisiensi vitamin C paling mungkin dialami oleh individu yang jarang mengonsumsi cukup buah dan sayur setiap hari.
Mengkonsumsi sangat sedikit vitamin C melalui makanan dalam waktu lama dapat menyebabkan gejala defisiensi, termasuk gusi berdarah dan bahkan gigi tanggal.
Konsekuensi serius lain dari kekurangan vitamin C yang parah adalah penyakit skorbut yang menekan sistem kekebalan tubuh, melemahkan otot dan tulang, dan membuat orang merasa lelah dan lesu.
Tanda-tanda umum kekurangan vitamin C lainnya termasuk: Badan mudah memar, Penyembuhan luka lambat, Kulit bersisik kering, dan Sering mimisan.
Jadi, pastikan untuk mengonsumsi cukup vitamin C dengan makan setidaknya 2 buah buah dan 3–4 porsi sayuran setiap hari.
4. Penglihatan malam yang buruk
Baca Juga: 5 Tips Praktis Menjaga Kadar Gula Darah Agar Normal Selama Puasa
Pola makan yang miskin nutrisi terkadang dapat menyebabkan masalah penglihatan.
Misalnya, asupan vitamin A yang rendah sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut rabun senja, yang mengurangi kemampuan orang untuk melihat dalam cahaya redup atau gelap.
Itu karena vitamin A diperlukan untuk menghasilkan rhodopsin, pigmen yang ditemukan di retina mata yang membantu kita melihat di malam hari.
Jika tidak diobati, rabun senja dapat berkembang menjadi xerophthalmia, suatu kondisi yang dapat merusak kornea dan akhirnya menyebabkan kebutaan.
Siapa saja yang mencurigai asupan vitamin A-nya tidak mencukupi, dapat mencoba makan lebih banyak makanan yang mengandung vitamin A tinggi.
Jika sudah didiagnosis mengalami defisiensi, kebanyakan orang harus menghindari konsumsi suplemen vitamin A.
Itu karena vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menumpuk di simpanan lemak tubuh dan menjadi racun.(*)
Source | : | Healthline,Hopkinsmedicine.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar