Data untuk studi baru itu diambil dari analisis terhadap 770.000 orang pengidap diabetes Tipe 2 di Asia Timur dan Selatan.
Pasien diabetes ini diobservasi selama rata-rata 13 tahun untuk melihat apakah mereka terjangkit kanker dan apa jenisnya.
Selama periode tersebut ada lebih dari 37.300 kematian akibat kanker teridentifikasi.
"Orang-orang Asia dengan diabetes Tipe 2 lebih mungkin didiagnosa dengan kanker yang lebih langka dibandingkan orang-orang Barat, termasuk kanker hati, tiroid dan ginjal, yang risikonya dua kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa diabetes di Asia."
Demikian yang dikatakan Yu Chen, profesor epidemiologi di Departemen Kesehatan Penduduk di Fakultas Kedokteran NYU tersebut dan juga penulis utama penelitian tersebut.
Juga ada 2,7 % peningkatan risiko kanker endometrium dan 1,7 % risiko lebih tinggi untuk kanker payudara di antara orang-orang Asia pengidap diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki penyakit tersebut.
Jumlah kanker kandung kemih dan saluran empedu di Asia dapat dibandingkan dengan mereka di Barat, menurut Chen.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Perlu Tahu, Cara Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi di Pagi Hari
Organ-organ itu lebih dekat dengan pankreas, dimana insulin diproduksi.
Chen berpikir ada beberapa mekanisme yang bekerja, namun data menunjukkan bahwa insulin mungkin merangsang pertumbuhan kanker.
"Pasien-pasien dengan diabetes yang memiliki tingkat insulin tinggi, beberapa kanker memang sangat sensitif terhadap insulin, sehingga mungkin itu memicu pertumbuhan kanker," ujarnya.(*)
Baca Juga: Teknik Baru Deteksi Kanker Kulit Melanoma, Ini Gejala yang Diwaspadai
Source | : | Kompas.com,P2ptm.kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar