GridHEALTH.id - Aktris senior Mieke Wijaya dikabarkan wafat pada Selasa malam, 3 Mei 2022 jam 19.30 WIB.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Mieke Wijaya disebut sempat dirawat di rumah sakit.
“Sempat sakit, satu bulan dirawat di rumah sakit selama bulan puasa,” kata sang anak, Nia Zulkarnaen.
Selain itu, Nia Zulkarnaen mengatakan sang ibunda itu mengidap penyakit diabetes hingga kanker.
Sayangnya, Nia Zulkarnaen tak menjelaskan terkait penyakit kanker yang diidap Mieke Wijaya.
“Mama awalnya dari diabetes, akhirnya ada cancer (kanker)” ucap Nia.
Rencananya, jenazah Mieke Wijaya akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/5/2022) siang.
Sementara itu melihat apa yang diungkapkan anak Mieke Wijaya tersebut, penyakit diabetes dan kanker ternyata bisa berkaitan.
Dilansir dari laman p2ptm.kemkes.go.id, hal itu dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Fakultas Kedokteran New York University.
Baca Juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiiun, Artis Mieke Widjaja Ibu dari Nia Zulkarnaen Wafat
Dimana penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia itu mengungkap bahwa di Asia, penyakit diabetes dan kanker cukup berkaitan.
Para peneliti menemukan bahwa diabetes meningkatkan risiko kematian akibat kanker di antara orang-orang Asia rata-rata 26 %, statistik yang mirip dengan di Barat.
Data untuk studi baru itu diambil dari analisis terhadap 770.000 orang pengidap diabetes Tipe 2 di Asia Timur dan Selatan.
Pasien diabetes ini diobservasi selama rata-rata 13 tahun untuk melihat apakah mereka terjangkit kanker dan apa jenisnya.
Selama periode tersebut ada lebih dari 37.300 kematian akibat kanker teridentifikasi.
"Orang-orang Asia dengan diabetes Tipe 2 lebih mungkin didiagnosa dengan kanker yang lebih langka dibandingkan orang-orang Barat, termasuk kanker hati, tiroid dan ginjal, yang risikonya dua kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa diabetes di Asia."
Demikian yang dikatakan Yu Chen, profesor epidemiologi di Departemen Kesehatan Penduduk di Fakultas Kedokteran NYU tersebut dan juga penulis utama penelitian tersebut.
Juga ada 2,7 % peningkatan risiko kanker endometrium dan 1,7 % risiko lebih tinggi untuk kanker payudara di antara orang-orang Asia pengidap diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki penyakit tersebut.
Jumlah kanker kandung kemih dan saluran empedu di Asia dapat dibandingkan dengan mereka di Barat, menurut Chen.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Perlu Tahu, Cara Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi di Pagi Hari
Organ-organ itu lebih dekat dengan pankreas, dimana insulin diproduksi.
Chen berpikir ada beberapa mekanisme yang bekerja, namun data menunjukkan bahwa insulin mungkin merangsang pertumbuhan kanker.
"Pasien-pasien dengan diabetes yang memiliki tingkat insulin tinggi, beberapa kanker memang sangat sensitif terhadap insulin, sehingga mungkin itu memicu pertumbuhan kanker," ujarnya.(*)
Baca Juga: Teknik Baru Deteksi Kanker Kulit Melanoma, Ini Gejala yang Diwaspadai
Source | : | Kompas.com,P2ptm.kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar