Kehamilan ektopik menyebabkan ibu merasakan nyeri hebat dan pendarahan antara minggu ke-6 dan ke-10.
Wanita yang pernah mengalaminya sebelumnya, memiliki endometriosis, ligasi tuba, atau adanya alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) saat pembuahan, berisiko mengalami kehamilan ektopik.
2. Solusio plasenta
Perut kencang saat hamil, bisa jadi tanda dari solusio plasenta, kondisi saat plasenta terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Jika ini terjadi, perut akan terasa kencang untuk waktu yang lama.
Tanda lain yang bisa diperhatikan yakni adanya cairan yang disertai dengan darah, ketuban pecah dini, dan sakit punggung.
3. Keguguran
Keguguran paling sering terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan. Ini juga bisa menyebabkan ibu hamil merasakan perutnya kencang.
Tanda-tanda yang bisa diwaspadai, di antaranya nyeri punggung ringan hingga berat, kontraksi (terjadi setiap 5-20 menit), pendarahan berwarna coklat atau merah terang, adanya gumpalan yang keluar dari vagina, dan berkurangnya tanda-tanda kehamilan secara tiba-tiba.
4. Preeklamsia
Ini merupakan kondisi saat tekanan darah ibu hamil tinggi, setelah usia kehamilan 20 minggu. Perut terasa kencang biasanya dirasakan di bagian atas, tepat di bawah tulang rusuk sisi kanan.
Selain sakit perut, ibu hamil juga akan mengalami gejala lain seperti mual, muntah, dan adanya tekanan berlebih di perut.
Source | : | American Pregnancy Association,Nhs.uk |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar