Swimmer's ear merupakan risiko penyakit di kolam renang yang terjadi akibat kelembaban dari sisa air dan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang terperangkap dalam telinga sehabis berenang.
Hingga akhirnya kuman dan bakteri yang berkembang biak, meluas dalam telinga.
Ketika kita mengalami swimmer's ear ini, telinga bisa bengkak dan kemerahan, serta terasa panas juga nyeri, bahkan bisa keluar nanah.
Pada kasus ekstrem, infeksi ini bisa mengakibatkan demam dan rasa nyeri yang menyebar pada wajah, kepala, dan leher, hingga penurunan pendengaran.
Untungnya, ini dapat diobati dengan obat tetes telinga yang diresepkan oleh dokter.
Untuk menghindari otitis eksterna, selalu keringkan telinga dengan handuk setelah berenang, atau tarik daun telinga dengan lembut sambil memiringkan kepala ke samping.
2. Shigellosis
Baca Juga: Hasil Investigasi Kasus Hepatitis Akut Misterius, Ditemukan Virus Epstein-Barr dan Adenovirus 41
Shigellosis merupakan infeksi di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Shigella.
Diketahui bakteri ini mudah mencemari air, termasuk kolam renang.
Ketika seseorang mengalami penyakit ini, mereka bisa mengalami gejala diare parah, muntah, demam hingga kram.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami diare lebih dari 3 hari, agar tidak terjadi dehidrasi.
Source | : | Houstonmethodist.org,Spoonuniversity.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar