Tigaperempat garam atau sodium yang kita konsumsi setiap hari, tidak berasal dari garam di meja atau dapur. Kita lebih banyak mengonsumsinya dari makanan instan atau makanan olahan. Seperti sup instan, saus, mie instan dan lain sebagainya.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) menganjurkan konsumsi garam maksimal 5 g sehari.
Sedangkan berdasarkan data Susenas pada 2002, 2007, dan 2009 (Hardinsyah, 2011), rata-rata konsumsi garam penduduk Indonesia masing-masing adalah 6,3; 5,6; dan 5,7 gram per hari. Artinya lebih tinggi dibandingkan anjuran dari WHO.
Bahkan diperkirakan data tersebut bersifat underestimate, karena belum termasuk visible salt yang dibubuhkan pada makanan jajanan dan instan, demikian kata BPOM RI.
Sebanyak 98% asupan sodium akan diserap di usus, dan kelebihannya akan disaring di ginjal, dan dikeluarkan melalui keringat dan urin.
Sayangnya, seiring dengan pertambahan usia, fungsi ginjal cenderung menurun. Akibatnya, kelebihan sodium menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Konsumsi garam yang berlebihan terkait erat dengan peningkatan risiko beberapa penyakit kronis, terutama tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung.
Baca Juga: Infeksi Telinga Tengah Paling Umum Terjadi Pada Anak, Ini Gejalanya
Baca Juga: Melakukan Facial Wajah di Salon, Amankah Bagi Penyandang Diabetes?
Mengurangi konsumsi makanan instan dan olahan pabrik akan sangat membantu agar tubuh tidak kelebihan sodium.
4. High fructose corn syrup
Periksa makanan-makanan atau minuman instan dalam kemasan yang dijual di supermarket dan lihat labelnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar