GridHEALTH.id – Kasus hepatitis akut menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Setidaknya sudah ada 18 dugaan kasus hepatitis akut, yang berada di beberapa provinsi.
Adapun provinsi yang sudah mencatat adanya dugaan kasus hepatitis akut yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Kepualuan Bangka Belitung.
Paling banyak dugaan kasus hepatitis akut misterius terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjuk sejumlah Rumah Sakit (RS) yang berada di bawah Kemenkes untuk setiap provinsi, sebagai fasilitas kesehatan rujukan hepatitis akut.
“Jadi kita sudah meminta pemerintah daerah menunjuk rumah sakit umum daerah sebagai rujukan penanganan kasus hepatitis akut,” kata Sekertaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (17/05/2022).
Salah satu rumah sakit yang ditunjuk untuk kasus hepatitis akut misterius adalah Rumah Sakit Penyakit Infkesi (RSPI) Sulianti Saroso.
Ditunjuknya RSPI Sulianti Saroso sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk hepatitis akut, karena dinilai mempunyai tenaga kesehatan yang akseptabel dan fasilitas kesehatan yang memadai.
Laboratorium pemeriksaan sampel pasien dengan gejala hepatitis akut pun juga sudah ditambahkan.
Sebelumnya, pemeriksaan sampel hanya dilakukan di laboratorium FKUI. Kini bisa dilakukan di laboratorium RSPI Sulianti Saroso, laboratorium nasional di Litbangkes Kemenkes (laboratorium penyakit infeksi Prof Dr Sri Oemijati), dan Nusantik.
Baca Juga: Ditemukan 18 Kasus di 5 Wilayah yang Diduga Hepatitis Akut Misterius
Di DKI Jakarta, selain RSPI Sulianto Saroso, anak yang menunjukkan gejala hepatitis akut juga bisa dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.
Kedua rumah sakit tersebut merupakan rujukan dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
"Selalu siap menerima kasus baru hepatitis akut yang diinformasikan dari puskesmas, klinik, dan semua ruamh sakit yang memerlukan rujukan," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari, dikutip dari Kompas.com (11/05/2022).
Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) di wilayah lain. Misalnya saja di Kediri, Jawa Timur.
Pemkot Kediri menunjuk Rumah Sakit Gambiran menjadi rujukan perawatan penyakit hepatitis akut.
Sedangkan di Jawa Barat, khususnya kota Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa perawatan hepatitis akut akan dipusatkan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Kapan waktu bawa anak ke rumah sakit?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dengan gejala hepatitis akut.
Menurutnya, gejala awal hepatitis akut misterius yang terjadi berhubungan dengan gastroentestinal.
Adapun gejala awal hepatitis akut yakni seperti berikut:
1. Sakit perut
2. Mual
3. Muntah
4. Diare
Baca Juga: Inikah Hepatitis Autoimune yang Dimaksud Dokter Tifa? Peningkatan CD8 Akibat Vaksin Covid-19?
Sementara gejala hepatitis akut yang kondisinya sudah berat, yakni warna urin pekat seperti teh, BAB berwarna pucat, kulit dan mata kuning, serta menurunnya tingkat kesadaran.
Mohammad Syahril mengingatkan, agar orangtua harus segera membawa anak ke layanan kesehatan, jangan menunggu gejalanya berubah menjadi berat.
“Kita mengingatkan masyarakat lebih peduli terhadap kejadian ini karena kejadiannya cepat sekali, maka tidak boleh menunda ada gejala-gejala berat, jangan menunggu sampai mata atau kulit kuning, tidak sadar dan kejang-kejang. Tapi mulai dari gejala-gejala awal,” pungkasnya.(*)
Baca Juga: Muncul Dugaan Hepatitis Akut di Daerah, Tak Perlu Panik Tapi Tertib PHBS
Source | : | Tribunnews.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar