GridHEALTH.id - Ingin awet perkasa soal kejantanan?
Sejatinya tidak perlu repot-repot mengonsumsi ini untuk demi menjaga kejantanan.
Umumnya suplemen atau ramun ini itu untuk kejantanan tidak bisa bertahan lama.
Belum lagi baiknya harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Sebab efek samping obat kejantanan tidak main-main, belum lagi banyak obat kejantanan dan ramuan kejantananpalsu di pasaran.
Jadi baiknya, untuk awet perkasa soal kejantanan, rawat organ intim pria dengan baik dan benar.
Sebab merawat organ intim itu bukan saja kewajiban perempuan. Pria pun perlu melakukannya.
Tapi memang informasi cara dan tip smerawat organ intim perempuan jarang dan lebih sedikit dibandingkan perawatan organ intim perempuan.
Pantingnya Merawat Organ Intim Pria
Tahu kah, "Sejalan dengan pertambahan usia, pria butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan memerlukan rangsangan baik fisik maupun psikologis lebih banyak untuk mempertahankannya.
"rang yang menjadi cemas ketika merasa bahwa ereksinya tak stabil secara psikologis akan menjadi impoten. Itu karena is tidak bisa menerima bahwa jasmaninya bertambah tua," ungkap Roger Crenshaw, M.D., seorang psikiater dan spesialis terapi seks asal California.
Baca Juga: Waspada Dokter Gadungan, di Sumsel Sudah Buka Praktik Selama 4 Bulan
Di saat usia dua puluh tahunan, mencapai ereksi adalah soal mudah.
Tapi saat usia mendekati 40, hasrat seksual dan kemampuan penis pria takkan sebaik sebelumnya.
Karenanya banyak pria cemas akan menjadi impotensi di usia ini.
"Banyak pria yang lebih mampu mengatasi kehilangan sebelah kaki daripada mengatasi impotensi," tutur Dr. Crenshaw.
Para dokter, yang dulu pernah memandang impotensi hampir secara eksklusif sebagai masalah psikologis, sekarang percaya bahwa sekurangnya tujuh di antara sepuluh kasus impotensi memiliki penyebab fisik, termasuk diabetes, gangguan kelenjar gondok, aterosklerosis, atau cedera pada penis.
Pengobatan, konsumsi alkohol, merokok dan faktor-faktor psikologis seperti depresi, stres, dan kecemasan dalam pekerjaan dapat memperumit masalah ini.
Tapi jika Dsetiap pria merawat diri dengan baik organ intimnya, dirinya dapat tetap siap siaga, tetap bergairah, dan tetap mampu berhubungan seks hingga usia lanjut.
Sebab sejatinya menurut teori tak ada alasan bahwa kemampuan seksual pria akan berubah karena pertambahan usia. Selama melakukan perawatan organ intim dengan baik.
Jadi rawatlah organ intim sebaik-baiknya, dan ikutilah beberapa cara cara berikut untuk menjaga agar alat vital dapat terus berfungsi dengan baik.
Cara Merawat Alat Kelamin Pria
Bagaimana caranya?
Merawat organ intim pria lebnih simpel dari perawatan organ intim perempuan.
Jadi tidak bisa lagi ada alasan malas atau tidak sempat dan bisa melakukannya.
Berikut cara merawat alat kelamin pria supaya tetap perkasa:
* Berhenti merokok
Merokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung, maka tak sulit untuk percaya bahwa proses yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke penis.
Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi, dan aksi pertamanya dimulai ketika usia menginjak 40 tahun.
* Berlarilah ke tempat olahraga, jangan berjalan
Baca Juga: Definisi Istilah Pada Kasus Hepatitis dari Jubir Kemenkes Baru, Jangan Lagi Termakan Hoax
Semakin bugar tubuh seseorang, semakin sering ia mampu berhubungan intim, juga semakin baik, kata sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior.
Dalam studi itu, yang diselenggarakan di University of California, San Diego, 78 pria sehat tetapi tidak aktif mulai berlatih aerobik tiga hingga lima hari dalam seminggu, masing-masing selama satu jam.
Selama penelitian itu, tiap orang menulis buku harian tentang kegiatan seksual mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa kehidupan seks para pelaku aerobik itu sangat meningkat.
Sementara itu, kehidupan seks mereka yang hanya berjalan-jalan santai hanya berubah sedikit.
Tidak peduli jenis aerobik mana yang dipilih, yang penting Dads mengerjakannya, paling tidak tiga kali dalam seminggu dan tiap kali berlangsung selama dua puluh menit.
Berlari, berenang, dan bersepeda merupakan pilihan-pilihan yang baik.
* Kurangi konsumsi lemak
Dalam hal makanan, yang penting adalah membatasi asupan lemak.
Baca Juga: Inilah yang Dinamakan Virus Hendra Baru, Gejala dan Cara Mencegahnya
Sekali lagi logika mengatakan bahwa yang baik untuk arteri pemasok darah ke jantung juga akan baik untuk arteri pemasuk darah ke penis.
Para dokter percaya bahwa diet untuk menjadi pria perkasa adalah diet rendah lemak, dengan hanya 20 persen kalori berasal dari lemak.
Apabila Dads makan 2500 kalori per hari, berarti batas asupan lemak Anda adalah sekitar 50 gram.
Untuk mulai dengan arah yang benar, bacalah label makanan yang dibeli, cari produk-produk miskin lemak dan tanpa lemak, hindari gorengan, pindah ke susu skim dan makan cukup buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, ditambah kira-kira 75 gram ikan, daging ayam, atau daging merah tanpa lemak.
* Rampingkan pinggang
Kelebihan timbangan dapat menyebabkan panjang penis berkurang.
Penelitian tidak resmi terhadap sejumlah pria kegemukan menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, seorang pria yang kegemukan akan mendapatkan kembali dua setengah cm penisnya untuk setiap 17 kilogram berat badan yang disingkirkannya.
Ini insentif yang tidak buruk bagi seseorang yang betel-betel kegemukan.
Akan tetapi yang jelas, mempertahankan berat tubuh yang ideal akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, karena keduanya dapat merusak kemampuan ereksi.
Baca Juga: 6 Daun-daunan Ini Ternyata Efektif Menurunkan Kolesterol, Boleh Dicoba
* Cermat dengan obat yang dikonsumsi
Ratusan obat dapat menyebabkan impotensi sebagai efek samping, termasuk diuretik, penurun darah tinggi lain, beberapa obat antidepresi, dan antipsikotik.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang diminum dapat menimbulkan masalah.
* Stop mengonsumsi alkohol
Alkohol adalah depresan yang berfungsi memperlambat refleks, termasuk dalam olah seksual.
Di samping merusak kemampuan seksual secara langsung, alkohol, bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, dapat berpengaruh langsung terhadap testis, mengurangi produksi hormon pria testosteron dan mengganggu keseimbangan hormon-hormon dan badan-bahan kimia otak yang diperlukan untuk menghasilkan ereksi, padahal keseimbangan itu rentan sekali.
Jadi hati-hati bagi mereka yang suka mengonsumsi minuman mengandung alkohol, kata Saul Rosenthal, M.D., direktur Sexual Therapy Clinic of San Antonio di San Antonio, Texas, dan pengarang Sex over 40.
* Waspada saat melakukan seks
Cedera penis sering menjadi penyebab impotensi, ungkap Irwin Goldstein, M.D., dosen urologi di Boston University School of Medicine.
Baca Juga: Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Singapura, Apa Saja Gejalanya?
"Cedera pada penis bisa menyebabkan pecahnya dinding berserat yang berfungsi menahan tekanan ketika ereksi terjadi. Kerusakan yang terjadi betel-betel seperti yang dialami oleh dinding ban mobil ketika pecah karena menabrak- trotoar dalam kecepatan terlalu tinggi," katanya.
Posisi yang paling memungkinkan peristiwa ini terjadi adalah ketika wanita berada di atas, karena sewaktu-waktu penis dapat terlepas dari vagina, dan bila kurang hati-hati Moms dapat menekuk penis ke arah yang salah.
Selain tertekuk ke arah yang salah selama olah seksual, kecelakaan sepeda dan hantaman pada selangkangan juga dapat merusak penis serta testis.(*)
Baca Juga: Termasuk Penyakit Kronis, Ini 8 Komplikasi Asam Urat, Dari Batu Ginjal Hingga Gangguan Mental
Artikel ini sudah publish di Kompas.com dengan judulMerawat Mr. P Agar Tetap Joss
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar