GridHEALTH.id - Sunat adalah hal yang umum dilakukan pasa pria.
Pria muslim sejak kecil sudah disunat.
Selain mengikuti ajaran agama, menurut medis pun sunat baik bagi kesehatan.
Untuk menjalani sunat pada pria, ternyata metodenya tidak hanya satu.
Lebih jelasnya berikut ini aneka metode sunat yang harus kita ketahui sebelum memilik untuk melakukannya.
Dorsumsisi
Merupakan metode konvensional yang dilakukan dengan mengiris kulup melingkar hingga terlepas menggunakan gunting atau pisah bedah.
Proses ini umumnya dilakukan pada anak dan orang dewasa dengan metode bius lokal.
Kelebihan:
Baca Juga: Wabah Cacar Monyet Meluas, Amerika Serikat Buru-buru Beli Vaksin
Dapat diterapkan pada pasien hiperaktif dan autis.
Kekurangan:
1. Proses penyembuhan relatif lama.
2. Pascasunat, anak perlu menggunakan perban dan kain katun penyangga agar penis tidak banyak bergerak.
3. Meninggalkan luka jahitan bekas sunat.
4. Proses pengerjaan relatif lama, sekitar 30-50 menit.
5. Luka tidak boleh terkena air selama beberapa hari agar penyembuhan lebih cepat.
Electrical Cauter
Prosedur ini dilakukan dengan pemotongan kulit kulup penis dilakukan dengan logam yang dialiri listrik.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Cabut Subsidi Pembiayaan Pasien Covid-19, Ini Transisi Menuju Endemi
Kelebihan:
1. Perdarahan dan jahitan minimal.
2. Lama penyembuh relatif lebih cepat dibanding metode konvensional.
3. Hanya memerlukan waktu 15-30 menit.
4. Tidak perlu menggunakan alat yang menggantung seperti pada metode klem.
Kekurangan:
1. Prosedur harus dilakukan oleh dokter bedah.
Jika tidak dilakukan dengan benar, penis dikhawatirkan dapat menutup kembali.
2. Luka sunat tidak boleh terkena air selama beberapa hari.
Baca Juga: Hubungan Seks dengan Orang Baru Lebih Menyenangkan? Penelitian Membuktikan Sebaliknya
3. Jika dilakukan pada balita, dokter mungkin akan menyarankan bius total.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar