GridHEALTH.id - Ginjal merupakan organ yang berbentuk kacang, berjumlah sepasang, dan terletak di bagian bawah perut pada kiri dan kanan dari tulang belakang.
Fungsi utama dari ginjal adalah mengeluarkan kelebihan air, garam, dan zat-zat yang tidak diperlukan dalam bentuk urin.
Urin berkumpul di bagian pelvis ginjal (bagian ginjal yang bentuknya seperti corong) kemudian ke saluran ureter (saluran antara ginjal dan kandung kemih), dan akhirnya menuju kandung kemih di mana urin disimpan sebelum buang air kecil.
Fungsi lain dari ginjal adalah membantu mengendalikan tekanan darah dengan membentuk hormon renin dan membentuk sel darah merah dengan membentuk hormon eritropoietin.
Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 76.080 orang dewasa didiagnosis dan 13.780 orang meninggal karena kanker ginjal pada tahun 2021.
Sementara itu di Indonesia, terdapat 2.394 kasus baru kanker ginjal dan 1.358 kematian karena kanker ginjal pada tahun 2020.
Lebih dari separuh pasien dengan kanker ginjal didiagnosis pada stadium lanjut.
Usia rata-rata didiagnosis kanker ginjal adalah 64 tahun dengan sebagian besar didiagnosis antara usia 65 dan 74 tahun.
Kanker ginjal sangat jarang dijumpai pada usia kurang dari 45 tahun.
Baca Juga: Cacar Monyet Menjangkiti Pasangan Gay dan Biseksual, Ini Keterangan Ahli
Kanker ginjal adalah penyakit di mana sel-sel ginjal menjadi ganas dan tumbuh tanpa terkendali sehingga membentuk massa atau tumor.
Metode pengobatan kanker ginjal yang lebih baru meliputi teknik pengikisan (ablasi), seperti ablasi frekuensi radio atau RFA, dan krioterapi (terapi beku).
Teknik pengikisan melibatkan penghancuran tumor tanpa membuangnya.
Meskipun cukup populer, teknik ini tidak dianggap sebagai terapi standar.
Terapi biologis dan imunoterapi juga biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker tahap akhir.
Hasil jangka panjang dari metode-metode pengobatan tersebut masih diselidiki.
Percobaan klinis juga dilakukan untuk meningkatkan prognosa.
Kebanyakan kanker ginjal pada orang dewasa tidak dapat diatasi dengan kemoterapi dan radioterapi.
Namun, pengobatan tumor Wilm biasanya melibatkan gabungan dari beberapa terapi, seperti pembedahan, kemoterapi dan radioterapi.
Setelah pembedahan, pengawasan seumur hidup sangat disarankan untuk pasien.
Fungsi ginjal perlu untuk dinilai secara rutin. Pengambilan gambar juga perlu dilakukan berulang kali. Dokter akan menentukan tingkat pengawasan yang dibutuhkan untuk kondisi ini.
Beberapa Tipe kKnker Ginjal
Kanker ginjal tidak ahanya satu tipe, tapi ada beberapa, yaitu:
* Karsinoma sel renal: tipe yang paling sering dijumpai (sekitar 85%). Tipe ini dijumpai pada tubulus (saluran) ginjal yang berperan dalam sistem filtrasi (penyaringan).
* Karsinoma urotelial: tipe ini dijumpai pada bagian pelvis ginjal (5-10%). Kanker tipe ini diobati seperti kanker kandung kemih karena berasal dari sel yang sama yang melapisi pelvis ginjal dan kandung kemih.
* Sarkoma: tipe ini dijumpai pada jaringan lunak ginjal berupa jaringan ikat atau lemak di sekitarnya. Kanker tipe ini sangat jarang dijumpai.
* Tumor Wilm: tipe ini paling sering dijumpai pada anak dan dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi kombinasi dengan pembedahan.
* Limfoma: dapat memperbesar kedua ginjal dan dikaitkan dengan pembesaran kelenjar getah bening.
Baca Juga: Banyak yang Tidak Menyadari, Ternyata Ini Penyebab Ketidaksuburan Pada Pria
Adapun penyebab kanker ginjal, masih belum diketahui secara pasti.
Faktor-faktor risiko berikut dapat meningkatkan risiko terkena kanker ginjal:
* Merokok: meningkatkan risiko 2 kali lipat. Merokok diduga menyebabkan sekitar 30% kanker ginjal pada pria dan sekitar 25% pada wanita.
* Jenis kelamin: pria 2-3 kali lebih mungkin dibandingkan wanita.
* Ras: orang berkulit hitam lebih sering.
* Usia: biasanya dijumpai pada dewasa dan didiagnosis antara usia 50 dan 70 tahun.
* Nutrisi dan berat badan: penelitian menunjukkan adanya kaitan antara kanker ginjal dan obesitas.
* Tekanan darah tinggi: pria dengan hipertensi lebih mungkin mengalami kanker ginjal.
* Penggunaan obat tertentu yang berlebihan, seperti phenacetin (pereda nyeri) dikaitkan dengan karsinoma sel transisional (sel yang melapisi pelvis ginjal dan ureter). Obat-obatan pereda nyeri seperti aspirin, acetaminophen, dan ibuprofen juga dikaitkan dengan kanker ginjal.
* Pajanan terhadap cadmium: penelitian menunjukkan adanya kaitan antara pajanan logam cadmium dengan kanker ginjal.
* Penyakit ginjal kronik: lebih berisiko mengalami kanker ginjal.
* Dialisis jangka panjang: dapat mengalami kista yang bersifat ganas.
* Riwayat kanker ginjal dalam keluarga.
Gejala Kanker Ginjal dan Diagnosis
Pada banyak kasus, tidak ditemukan gejala pada awalnya.
Adapun gejala kanker ginjal adalah ada darah di urin, benjolan atau nyeri di perut atau punggung, pembengkakan pada kaki, tekanan darah tinggi, anemia, fatigue (lelah), hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, demam hilang timbul, dan adanya sekelompok pembesaran pembuluh darah (dikenal dengan varicocele) terutama pada testis (buah zakar) kanan.
Untuk mendiagnosis penyakit kanker ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan urin, biopsi, dan pemeriksaan radiologi misalnya CT scan, rontgen, MRI, atau sistoskopi dan nefro-ureteroskopi.
Sistoskopi dan nefro-ureteroskopi memasukkan selang dilengkapi kamera ke dalam kandung kemih melalui saluran ureter dan sampai ke ginjal, yang dilakukan pada kanker urotelial di saluran kemih atau pelvis ginjal.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Hipertensi Bisa Picu Kerusakan Mata dan 4 Kondisi Ini
Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan yang diberikan tergantung pada tipe dan stadium kanker, efek samping yang mungkin, dan pilihan serta kondisi pasien itu sendiri.
Pengobatan yang diberikan antara lain pembedahan, ablasi (menghancurkan sel kanker dengan teknik yang kurang merusak jaringan), terapi target, imunoterapi, atau kemoterapi.
Tapi hingga saat ini belum terdapat pemeriksaan skrining untuk mendeteksi kanker ginjal.
Dokter akan merekomendasikan orang-orang dengan risiko tinggi melakukan pemeriksaan radiologi untuk melihat organ di dalam tubuh atau mencari kanker ginjal stadium awal.
Kabar baiknya adalah walaupun belum terdapat cara yang terbukti mencegah kanker ginjal, ada yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya yaitu dengan berhenti merokok, menurunkan tekanan darah, mempertahankan berat badan yang sehat, dan banyak konsumsi sayur dan buah.(*)
Baca Juga: Terdeteksi di 12 Negara, Ini Beda Cacar Monyet dan Cacar Air Biasa
Source | : | ICCC-kanker ginjal |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar