GridHEALTH.id - Infeksi Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi medis yang parah, seperti pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS/acute respiratory distress syndrome), dan masalah kardiovaskular.
Gagal ginjal akut adalah komplikasi umum lainnya yang diamati pada pasien dengan COVID-19 yang parah. Sekarang, pakar biomedis dan ahli virologi di Duke University telah menjelaskan bagaimana Covid-19 memengaruhi ginjal.
Mereka telah menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat menginfeksi sel ginjal melalui beberapa situs pengikatan dan membajak mesin sel untuk bereplikasi, menyebabkan cedera dan penyakit ginjal terkait Covid-19.
Para peneliti melaporkan penemuan mereka dalam jurnal Frontiers in Cell and Developmental Biology, edisi online 20 April 2020.
Sebelumnya, banyak dokter di seluruh dunia telah melaporkan kasus orang sehat yang tiba-tiba terkena penyakit ginjal setelah sakit Covid-19.
SARS-CoV-2 diketahui terutama menginfeksi sel-sel di saluran pernapasan, tetapi secara bertahap dokter mengetahui bahwa virus itu melakukan sesuatu 'yang jahat' pada ginjal.
Peneliti Duke University mengungkapkan bahwa SARS-CoV-2 dapat langsung menginfeksi dan merusak sel-sel ginjal.
Menurut mereka, protein lonjakan virus dapat secara langsung mengikat banyak reseptor di permukaan podosit, jenis sel ginjal tertentu yang membantu mengontrol pembuangan racun dan limbah dari darah.
“Kami menemukan bahwa virus sangat mahir mengikat dua reseptor utama di permukaan podosit, dan reseptor ini berlimpah di sel ginjal ini,” kata Titilola Kalejaiye, yang juga penulis pertama makalah tersebut, seperti dikutip dari Harian Sains (17/12/2021).
Baca Juga: Berlebaran Aman Bagi Pasien Gangguan Ginjal, Hindari 10 Makanan Ini
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Terbaik Untuk Mereka yang Sering Migrain
Tim mengamati bahwa begitu virus menginfeksi sel, ia merusak podosit, menyebabkan struktur panjang seperti jari, yang membantu menyaring darah, menarik dan mengerut.
Jika sel terluka parah, podosit akan mati. Di luar kerusakan struktural, mereka melihat bahwa virus juga dapat membajak mesin podosit untuk menghasilkan partikel virus tambahan yang dapat menyebar untuk menginfeksi sel tambahan.
Namun, tim mencatat bahwa gagal ginjal lebih jarang terjadi dengan munculnya varian baru virus. Mereka berencana untuk memperluas penelitian mereka untuk memahami apakah varian SARS-CoV-2 yang kemudian banyak muncul, menjadi kurang mampu menginfeksi sel ginjal. (*)
Source | : | Reuters,Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar