Untuk anak yang didagnosis mikropenis di usia lebih dari 6 bulan tidak perlu pemeriksaan hormon lagi.
Mereka dapat langsung diberikan obat kecuali mikropenisnya disertai dengan komplikasi.
Kondisi Disorder of Sexual Development (DSD) atau mikropenis dengan kompilasi (misalnya tidak ada testis, hipospadia atau ukuran penis sangat kecil) mungkin perlu analisis kromosom, pemeriksaan MRI, laparoskopi, USG, dan genitogram.
Mikropenis dapat terjadi sendiri tetapi biasanya terjadi akibat kombinasi dari gangguan lain.
Misalnya kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism), kelainan hormon, insensitivitas androgen, kekurangan enzim 5 reduktase, kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan atau penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).
Baca Juga: 10 Tanda Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui, 5 Selebriti Indonesia Mengalami
Penting diingat bahwa mikropenis sebaiknya ditangani oleh ahli hormon atau endokrin anak.
Selain itu pada anak gemuk penis berukuran normal akan tampak kecil karena terbenam dalam lipatan lemak.
Semakin gemuk anak, semakin tebal lipatan lemak tersebut sehingga penis akan semakin kecil.
Oleh karena itu sebaiknya lakukan pemeriksaan pada pihak medis untuk segera mendapatkan penanganan.(*)
Baca Juga: Banyak yang Tidak Menyadari, Ternyata Ini Penyebab Ketidaksuburan Pada Pria
Artrikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; Berita Kesehatan: Kenali Mikropenis, Kondisi Penis Kecil Pada Anak
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar