Penggunaan teknologi CALLISTO Eye ini, membuat operasi katarak dan astigmatisme bisa dilakukan secara singkat, efisien, presisi, dan akurat.
Namun sayangnya, harga instrument image guided system cukup mahal dan ketersediannya juga masih terbatas.
Hal ini mengakibatkan penanganan katarak yang disertai dengan gangguan refraksi astigmatimse menjadi kurang optimal.
Melihat situasi ini, dokter Setiyo Budi Riyanto menggagas pendekatan baru dalam penanganan katarak dan gangguan refraksi astigmatisme, yakni metode biomikroskopi slit lamp.
Baca Juga: Mengatasi Katarak Cukup Satu Kali Operasi, Ini Penjelasan Dokter Spersialis Mata
Metode tersebut tertuang dalam disertasi dokter Setiyo yang berjudul “Akurasi dan Efektivitas Penentuan Aksis IOL Torik pada Meridian Kornea antara Metode Manual Biomikroskopi Slit Lamp terhadap CALLISTO Eye Image Guided System pada Operasi Katarak dengan Teknik Fakeomulsifikasi”.
Penelitian dilakukan melalui dua fase yang berlangsung sejak Desember 2019 hingga Juli 2021. Melibatkan 42 mata dari 34 pasien katarak disertai dengan astigmatisme di atas 1.00 dioptori.
Penelitian ini bertujuan agar penderita katarak dan gangguan refraksi astigmatisme dapat melakukan operasi dengan harga yang lebih terjangkau, tapi tetap mendapat hasil maksimal.(*)
Baca Juga: Tak Hanya Merusak Paru-paru, Ini 3 Gangguan Mata Akibat Merokok
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar