GridHEALTH.id - Jemaah Haji tahun ini harus ekstra tabah, hati-hati, dan patuhi saran dari pemerintah Indonesia.
Pasalnya jemaah Haji tahun 2022 ini akan dihadapkan suhu ekstrim.
Saat ini cuaca di Mekah sedang panas-panasnya hingga diperkirakan bisa mencapai 50 derajat Celcius.
Hal ini dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha saat melepas petugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan tahun 2022.
Selapas Magrib pun suhu udaranya masih panas. Tentu jauh dibandingkan Indonesia yang rata-rata suhu udaranya mencapai 34 derajat celcius.
Perlu juga diwaspadai Heat Stroke atau serangan panas menjadi hal pertama yang diantisipasi tenaga kesehatan haji dalam menjalankan tugas.
Untuk itu baik petugas dan jemaah haji diminta untuk dapat mengenali tanda tanda heat stroke.
“Jangan sampai mereka tidak menyadari bahwa sudah masuk dalam tahapan heat exhausted. Mereka harus mengenali gejala heat exhausted. Seperti pusing, mual terutama pada saat aktifitas di luar ruangan” tegas Kepala kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, dr. Muhammad Imran pada rapat koordinasi tim PPIH Bidang Kesehatan, Kamis (26/5/2022).
Baru-baru ini diketahui, sudah ada jemaah Haji Indonesia yang mengalami luka bakar.
Baca Juga: Private Party Tak Saja ada di Depok, Tiap Hari Terjadi Bahkan ada yang Dikelola EO
Kepada jemaah Haji tersebut Tenaga kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) langsung melakukan debridement nekrotomi (pembersihan) terhadap luka bakar grade II jamah haji asal kelompok terbang (Kloter) SUB Muhammad Nur Hamid.
Ternyata Nur Hamid merupakan pasien kedua dengan kasus luka bakar.
Penyebabnya karena tidak memakai sandal atau las kaki yang dianjurkan pemerintah selama di tanah suci.
Nur Hadi tiba di KKHI pukul 14.30 WAS diantar dokter kloter. Untuk observasi dan mendapatkan perawatan lebih lanjut, Nur Hadi akan dirawat inap di KKHI Madinah selama beberapa hari kedepan.
“Setelah dilakukan debridement dan perawatan luka, kemudian pasien kami lakukan perawatan lebih lanjut rawat inap agar luka cepat membaik,” kata dokter spesialis bedah dr Nur Eko Hadi Sucipto di ruangan observasi KKHI Madinah, Selasa (7/6), dilansir dari rilis Kemneks-SehatNegriku (8/06/2022).
Eko mengatakan, kasus luka bakar karena tak memakai sandal ini merupakan kasus berulang pada jamaah haji.
Untuk itu dia mengingatkan jamaah patuh terhadap pesan-pesan kesehatan yang disampaikan petugas kesehatan di lapangan.
Untuk diketahui, kaki melepuh merupakan kasus kedua yang ditangani dalam dua hari terakhir di KKHI Madinah.
Pasien sebelumnya Basri Tasmin Basyir Arif, yang merupakan Jemaah haji embarkasi PDG mendapatkan perawatan kaki melepuh pada minggu (5/6).
Karenanya dia mengingatkan jamaah agar selalu disiplin menerapkan tips-tips berhaji sehat sesuai dengan anjuran petugas kesehatan haji.
“Kami tak henti-hentinya mengingatkan dan menyarankan jamaah agar selalu disiplin dalam menerapkan pesan-pesan kesehatan,” katanya.(*)
Baca Juga: Cacar Monyet Tembus 1.000 Kasus di Dunia, CDC Sarankan Pakai Masker?
Source | : | SehatNegeriku |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar