GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Ini adalah fakta.
Selain belum adanya negera di dunia yang menmyatakan bebas pandemi Covid-19.
WHO pun belum menyingung kapan pandemi Covid-19 berkahir, apalagi menetapkan.
Buktilainnya, negara maju tetangga Indonesia saja saat ini sedang cemas dan bersiap untuk kemungkinan galombang baru Covid-19.
Hal ini diutarakan langsung oleh Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung.
Dirinya memperingatkan gelombang baru Covid-19 bisa melanda Singapura pada Juli atau Agustus.
Ong juga meminta setiap fasilitas kesehatan, mulai dari panti jompo sampai rumah sakit harus bersiap menangani pasien Covid.
"Setiap tempat perawatan kesehatan harus siap Covid, bisa menangani infeksi sendiri, merawat mereka di sana," jelas Ong, dikutip dari The Straits Times, Selasa (7/6), dilansir dari Antara (7/06/2022).
Dalam kesiapan ini, Singapura perlu menyiapkan lebih banyak tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit, jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan pasien.
Baca Juga: Ukuran Lingkar Perut Bisa Menentukan Risiko Penyakit Serius, Studi
Selain itu tak yang juga penting fokus meyakinkan lansia berusia 60 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksin booster.
Sebab, sekitar 12 persen orang dalam kelompok usia tersebut di Singapura belum mendapatkan vaksin booster.
Sementara itu di Indonesia, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan tren kasus positif COVID-19 mingguan di Indonesia kembali naik.
Kenaikannya hingga 31 persen saat ini.
Menurut data satgas pada tanggal 22 Mei 2022, kasus positif ada 1.814 kasus, namun kini naik menjadi 2.385 kasus.
Kasus aktif harian juga ikut mengalami peningkatan sebesar 328 kasus atau 10 persen.
Dari kasus aktif harian yang terlaporkan pada 2 Juni 2022, yakni 3.105 kasus, sekarang bertambah menjadi 3.433 kasus.
“Perlu menjadi perhatian bahwa terdapat kenaikan pada tren kasus positif selama tiga minggu terakhir dan kasus aktif selama empat hari terakhir. Jika dilihat pada grafik kasus positif mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen,” kata Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 per 8 Juni 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Wiku menambahkan terdapat lima provinsi yang menjadi penyumbang kenaikan kasus COVID-19 tertinggi dalam seminggu terakhir, yakni DKI Jakarta (30 persen), Banten (38 persen), Jawa Barat (18 persen), DI Yogyakarta (45 persen) dan Jawa Timur (37 persen).
Baca Juga: Bercinta Saat Hamil Berisiko Sebabkan Keguguran? Cek Faktanya
Penyebab kenaikan kasus diduga terjadi akibat aktivitas sosial masyarakat yang mulai normal kembali seiring berjalannya waktu.
Untungnya kenaikan kasus di Indonesia tidak diikuti dengan keparahan keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) ataupun kenaikan kasus kematian mingguan akibat COVID-19.
Pada kelima provinsi tersebut juga tidak menunjukkan adanya kenaikan kasus kematian, hanya DI Yogyakarta yang mengalami peningkatan dari satu kasus kematian menjadi tiga kasus pada minggu terakhir. Sementara BOR masih tetap terjaga di bawah tiga persen.
Mengenai hal ini, kepada masyarakat Wiku meminta untuk tidak larut dalam euforia beraktivitas normal karena penularan masih terus dapat terjadi.
Masyarakat diimbau untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan segera memeriksakan diri apabila merasakan gejala-gejala COVID-19.(*)
Baca Juga: Ternyata Polip Hidung Bisa Menjadi Penyebab Hidung Tersumbat, Studi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar