GridHEALTH.id - Plastik kemasan berbahan polikarbonat (PC) saat ini tengah menjadi sorotan, karena kandungan Bisphenol A (BPA).
BPA merupakan bahan kimia yang sudah sejak lama digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat.
Senyawa ini dikhawatirkan bermigrasi ke makanan ataupun minuman yang dibungkus menggunakan plastik polikarbonat dan menimbulkan masalah kesehatan.
Badan POM bahkan baru-baru ini mewajibkan pelabelan BPA di kemasan galon polikarbonat, untuk menginformasikan adanya potensi migrasi senyawa kimia tersebut.
Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, BPA berisiko menyebabkan masalah pada sistem reproduksi, kanker, hingga mengganggu kesehatan mental.
Selain plastik polikarbonat (PC) yang mengandung BPA, perlu juga memperhatikan jenis plastik lain yang mungkin juga berdampak bagi kesehatan.
Salah satu jenis plastik yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah plastik PET (Polyethylene Terephthalate).
Dilansir dari Chemical Safety, plastik PET mempunyai ciri transparan, ringan, namun cukup kuat untuk digunakan.
Umumnya, plastik ini digunakan untuk membungkus makanan atau minuman yang bisa dengan mudah ditemukan di pasaran.
Baca Juga: Konsumen Perlu Tahu, Wadah Plastik PET dengan BPA, Mana yang Aman?
Plastik PET atau PETE mempunyai simbol daur ulang dengan kode angka 1 di bagian dalamnya.
Risiko plastik PET bagi kesehatan
Penggunaan plastik PET sebagai kemasan produk pangan, relatif aman digunakan karena dapat menghalangi benda-benda asing masuk ke dalamnya.
Perlu selalu diingat, kemasan produk yang terbuat dari bahan Polyethylene Terephthalate ini merupakan plastik sekali pakai.
Sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan plastik PET berulang kali, karena dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
Bahan PETE dapat larut ke dalam minuman atau produk pangan lain, jika digunakan berulang kali.
Selain itu, penyimpanan kemasan plastik ini juga perlu diperhatikan. Melansir WebMD, jika berada di tempat dengan suhu sangat tinggi, senyawa antimon trioksida dan ftalat dapat larut.
Senyawa antimon merupakan zat karsinogenik atau yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Paparan yang berlebihan juga bisa memicu masalah pada kulit, menstruasi, dan kehamilan pada wanita.
Baca Juga: Air Galon Isi Ulang dan Sekali Pakai, Lebih Aman Mana Bagi Kesehatan?
Sementara itu, ftalat dari plastik PET dapat mengganggu sistem endokrin, kelenjar yang menghasilkan hormon.
Oleh karena itu, simpan produk dengan kemasan plastik PET di tempat sejuk dan jangan digunakan berulang kali. Jika khawatir mencemari lingkungan, sampah plastik bisa didaur ulang.(*)
Baca Juga: Pelabelan BPA di Plastik Produk Air Minum Kemasan, Apa Tujuannya?
Source | : | WebMD,chemicalsafetyfacts.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar