GridHEALTH.id - Perut kembung terjadi karena saluran pencernaan dipenuhi dengan gas. Kondisi ini disebabkan oleh makan terlalu cepat, mengunyah permen karet, merokok, minuman bersoda, serta karena mengonsumsi sayuran seperti kol dan brokoli.
Banyaknya gas di dalam perut sering dikaitkan dengan masalah enzim. Untuk diketahui, tubuh manusia memiliki tiga jenis enzim, yaitu protease, lipase, dan amilase, untuk mencerna dan juga menghancurkan makanan yang kita makan.
Apabila kita mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan perut kembung, bisa jadi kondisi ini terkait dengan kekurangan enzim pencernaan di atas.
Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan, gangguan pada organ pankreas secara tidak langsung juga akan mengganggu sistem pencernaan tubuh.
Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan lain yang juga bisa menyebabkan perut kembung.
Kekurangan enzim laktase yang diproduksi di dalam usus kecil membuat tubuh tidak mampu mengolah suatu jenis gula alami bernama laktosa, yang biasanya ditemukan dalam susu.
Laktosa yang tidak dapat dipecah, dicerna, atau diserap dengan baik ini kemudian akan memasuki usus besar tempat bakteri saluran cerna bekerja.
Semakin banyak sisa makanan yang diolah bakteri, maka semakin banyak pula gas yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Gas berlebih inilah yang membuat perut kembung.
Enzim memang memiliki peranan penting bagi pencernaan. Bersama zat kimia lain di dalam tubuh, enzim membantu memecah partikel makanan, bahkan menghancurkan racun yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan.
Baca Juga: Siapa Sangka, Ternyata 4 Makanan Ini Bisa Bikin Kentut Bau Busuk
Untuk diketahui, beberapa makanan yang kita makan setiap hari juga dapat menyebabkan kembung. Oleh sebab itu sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah moderat.
1. Gandum
Jika kita menderita sensitivitas gluten, maka makan makanan berbasis gandum termasuk roti dan kue-kue dapat membuat kita bermasalah dengan gangguan pencernaan dan kembung.
2. Bawang
Bawang adalah makanan penghasil gas yang menyebabkan kembung. Apalagi bawang bombay tidak bisa dicerna dengan baik jika tidak dimasak dengan benar membuat kondisinya semakin parah.
3. Bawang putih
Sama seperti bawang merah dan bawang bombai, bawang putih juga termasuk dalam FODMAP.
FODMAP adalah akronim untuk kelas karbohidrat tertentu, yang disebut karbohidrat rantai pendek yang dapat difermentasi, yang lebih sulit dicerna orang.
Akronim lengkapnya adalah Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides and Polyols.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Setelah 2 Minggu Tenggelam di Air
FODMAP merupakan makanan karbohidrat yang diserap dengan buruk dan difermentasi dengan cepat oleh bakteri yang menyebabkan gas dan kembung.
4. Susu dan produk susu
Risiko menderita kembung karena asupan susu dan produk susu tinggi jika kita tidak toleran laktosa. Ini karena susu tidak dicerna oleh tubuh yang pada gilirannya menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan.
5. Apel
Meski menyehatkan, sama seperti semangka yang tinggi fruktosa, makan apel dapat menyebabkan kembung pada orang yang menderita malabsorpsi fruktosa.
Ini karena gula alami dalam apel tidak diserap dengan baik sehingga menyebabkan komplikasi perut.
Meskipun terdengar memalukan, tetapi kelebihan gas di dalam perut dapat dibuang lewat kentut (buang angin dan sendawa).
Diperkirakan, hidrogen sulfida, salah satu kandungan gas terkuat dalam kentut ini, dihasilkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan busuk dalam usus. Gas ini bermanfaat untuk mencegah kanker, stroke, serangan jantung bahkan demensia.
Mereka mengatakan bahwa dalam dosis kecil, gas beracun dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dan berperan dalam melawan penyakit dengan cara membantu untuk memelihara mitokondria.
Baca Juga: Bagaimana Diet Sehat Dapat Membantu Kita Mengelola Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya
Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru
Ahli biosciences dari universitas Exeter di Inggris Dr Mark Wood menegaskan bahwa bau gas dari perut kembung alias suka kentut suatu saat bisa menjadi pahlawan kesehatan untuk memerangi berbagai penyakit. Bahkan, ia melihat adanya peluang untuk menjadikannya sebuah terapi.
"Meskipun hidrogen sulfida dikenal berbau sangat tajam, seperti dari bau telur busuk atau bau gas perut kembung, namun ini secara alami diproduksi tubuh dan bahkan bisa menjadi pahlawan kesehatan.
Mungkin di masa depan hal ini (suka kentut) bisa menjadi terapi untuk berbagai penyakit," paparnya menjelaskan hasil studi yang juga diterbitkan dalam jurnal Medicinal Chemistry Communications ini. (*)
Source | : | Gridhealth.id,Step To Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar