Akan jauh lebih mudah untuk menjadi jelas dengan anak jika orangtua jelas dengan diri sendiri terlebih dahulu.
Orangtua mungkin perlu mencari ke dalam untuk memahami dan mendefinisikan nilai-nilai sendiri sebelum duduk dan mendiskusikannya dengan anak.
Hubungan seks anak remaja mungkin benar-benar mengejutkan orangtua dalam hal ini, mungkin tidak pernah terpikir oleh orangtua untuk mengetahui nilai-nilai itu. Lagi pula, bagi kebanyakan orangtua, rasanya baru kemarin mereka masih memakai popok.
3. Kompak dengan pasangan dalam menghadapi anak
Tujuannya supaya remaja tidak mendapatkan pesan yang bertentangan. Jika orangtua terbagi, anak-anak tidak yakin dengan aturan, apa yang penting dan apa yang tidak.
Atau, anak-anak belajar melepaskan diri dari masalah perilaku dengan mempermainkan salah satu orangtua.
Anak-anak juga dengan cepat mengetahui bahwa fokusnya tidak lagi pada mereka ketika orangtua atau berselisih pendapat dalam menanggapi seks bebas yang dilakukan anak.
4. Diskusikan nilai dan harapan orangtua dengan anak
Baca Juga: Persalinan Normal Setelah Caesar Bisa Dilakukan dengan Syarat Ini
Baca Juga: Pengobatan Alami Penyakit Kulit Kudis dengan Minyak Pohon Teh
Langkah selanjutnya adalah duduk bersama anak dan jelaskan keyakinan, nilai, dan harapan orangtua terkait aktivitas seksual.
Fokus percakapan ini lebih pada membahas nilai-nilai keluarga dan bagaimana nilai-nilai itu berhubungan dengan pilihan anak. Misalnya, kita dapat mengatakan kepada anak:
Source | : | kemenkes.go.id,BKKBN,Planet Parenthood |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar