GridHEALTH.id - Ganja alias mariyuna hingga sekarang masih menjadi perdebatan untuk digunakan secara legal.
Tapi ada beberapa negara yang telah melegalkan penggunaan ganja untuk medis, bahkan ada juga yang melegalkan untuk rekreasi.
Tapi hampir tidak ada yang menyatakan jika ganja baik untuk kualitas hewan, baik ternak maupun peliharaan.
Namun baru-baru ini di Thailand, ada sekelompok peternak yang menyatakan jika ganja untuk pakan ternak membuahkan hasil yang diharapkan.
Di Thailand, ada peternak yang memberikan ayam ternak pedaging petelur mereka pakan ganja.
Menurut mereka, hasil daging ayam dan telurnya bisa lebih baik dari pakan biasanya.
Sirin Chaemthet, presiden perusahaan komunitas Peth Lanna, mengatakan pada Sabtu (11/6/2022) bahwa percobaan itu dilakukan bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Chiang Mai.
Dia mengatakan petani memilih ganja setelah induk ayam yang mereka miliki ditemukan menderita bronkitis burung. Walau disuntik dengan antibiotik tetap tidak membuahkan kesembuhan.
Tapi setelah diberi pakan dari daun ganja, ayam mengembangkan kekebalan yang lebih tinggi terhadap penyakit dan mampu menahan cuaca buruk.
Baca Juga: Seperti Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Manusia Setelah Kematian
Karena fakta tersebut, melansir Inews (14/06/2022), para peternak memutuskan untuk menghilangkan antibiotik dan hanya memberi makan ayam mereka ganja.
Selain itu keuntunganbagi peternak dengan pakan ganja untuk ayam, ayam-ayam ternak tersebut memenuhi tuntutan konsumen yang menginginkan makanan sehat dan organik.
Bahkan diyakini pemberian ganja kepada ayam juga membantu meningkatkan nilai komersial produk ayam.
Sedangkan pemberian ganja pada hewan peliharaan, nenurut Pemilik klinik hewan, Dr. Cornelia Wagne, melansir VOA (10/01/2017), pemilik hewan peliharaan beralih ke pengobatan dengan ganja atau mariyuana untuk berbagai masalah yang dihadapi manusia sekarang ini, termasuk gejala kanker, nyeri, peradangan, kejang, mual, alergi kulit kronis dan kehilangan nafsu makan.
“Lima tahun yang lalu ketika saya mulai bekerja di sini, belum ada ganja jenis hemp atau cannabis. Sekarang kita banyak membicarakan tentang itu," ujar Dr. Wagner.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar