GridHEALTH.id - Selama masa kehamilan, seorang ibu rentan mengalami komplikasi yang bisa berbahaya bagi dirinya sendiri dan janin.
Anticardiolipin atau pengentalan darah saat hamil, menjadi salah satu dari beberapa komplikasi kehamilan yang mungkin dialami oleh ibu.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, ibu hamil memiliki risiko enam kali lebih tinggi mengalami pengentalan darah.
Dari 1.000 ibu hamil, sekitar dua orang mengalami pengentalan darah yang hampir tidak disadari.
Padahal, tingginya kadar Anticardiolipin antibody (ACA) bisa sangat membahayakan kehamilan, baik ibu dan anaknya.
Studi yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information, pengentalan darah saat hamil menjadi penyebab terjadinya 10% kasus keguguran berulang.
Pengentalan darah saat hamil membuat antibodi menghambat protein antikoagulan plasenta dengan mengikat fosfolipid.
Akibatnya ibu hamil akan mengalami trombosis atau gumpalan darah tidak normal yang terbentuk di pembuluh darah.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami stroke dan gangguan fungsi pembuluh darah.
Baca Juga: Sesak Napas Bisa Jadi Tanda Adanya Pengentalan Darah di Tubuh, Cek Tanda-tanda Lainnya
Preeklamsia atau tekanan darah tinggi ibu hamil dan kelahiran bayi prematur, juga berisiko terjadi jika mengalami pengentalan darah saat hamil.
Melansir Standford Children, anticardiolipin pada ibu hamil terkadang sulit untuk dideteksi.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar